Kondisi Pendidikan Paska Covid-19

 Sudah 2 tahun kita dilanda pandemi Covid-19,Awal munculnya Covid-19 di Wuhan, China. Dampak yang ditimbulkan Covid-19 ini dapat dirasakan seluruh dunia, seperti Dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dunia industri dan tenaga kerja. Khususnya di Indonesia kasus positif Covid-19 pertama kali di deteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari Seorang warga negara Jepang. Sampai tanggal 3 Maret 2022 Indonesia telah melaporkan 5 667 355 kasus positif yang akhirnya membuat Indonesia menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ke-3 terbanyak di Asia dengan 149 268 kasus kematian.

Sebagai tanggapan terhadap pandemi, Pemerintah menerapkan beberapa wilayah untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar PSBB  pada tahun 2020. Kebijakan ini diganti dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM pada tahun 2021, namun Covid-19 berdampak buruk pada masyarakat, banyak masyarakat yang mengalami krisis ekonomi hingga hilangnya pekerjaan proses pendidikan yang terganggu dan banyak lagi.

Khususnya dengan Pendidikan pemerintah memutuskan bahwa proses pendidikan dilaksanakan dari rumah sejak tanggal 2 Maret 2020, Pembelajaran jarak jauh ini berlangsung kurang lebih hampir 2 tahun, pendidikan dari rumah ini atau disebut juga pjj diatur dalam peraturan undang-undang perguruan tinggi nomor 12 tahun 2012 pasal 31. Tentunya peraturan dibuat agar mendapatkan lulusan yang terbaik dilihat dari situasi Pandemi seperti ini, PJJ sangat membantu dalam pembelajaran para siswa. Siswa belajar melalui internet dengan media seperti HP, Komputer dengan menggunakan Perangkat Lunak Pembelajaran Jarak Jauh. 

Perangkat lunak pembelajaran Jarak Jauh yang sering digunakan oleh para siswa seperti Wa, Zoom, Google Meet, Google Class Room, Quiper, Quizz. Banyak sekali bukan? Para siswa tidak hanya pjj tapi para siswa juga mulai mengenal perangkat lunak tersebut, seperti belajar tentang audio, serta visual dan di lengakapi dengan warna serta gambar-gambar yang menarik, yang membuat para siswa tentunya lebih bersemangat dalam belajar.

Namun bagaimanapun situasi pandemi ini sangat tiba-tiba, kita tidak punya persiapan jadi banyak juga dampak negatifnya seperti kita dipaksa mengenal teknologi, Materi yang disampaikan pun kurang memuaskan serta kebutuhan yang harus di lengkapi seperti HP, Laptop dan  Kuota yang sulit didapat.

Namun dengan adanya PJJ seperti ini Ilmu Komunikasi semakin berkembang. Mengapa demikian? Karena kita jadi tahu bahwa komunikasi dengan gambar dan video itu tidak hanya dilakukan melalui aplikasi WA saja tetapi selama pandemi ini siswa jadi bisa mengenal banyak media komunikasi lainnya. Bagaimanapun kita harus tetap mensyukuri keadaan ini.

BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close