Elvira Syamsir (Tulisan asli dalam Kulinologi Indonesia Mei 2013)
Osteoporosis adalah penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang. Kondisi ini pada akhirnya mengakibatkan meningkatnya kerapuhan tulang dengan risiko terjadinya patah tulang. Olahraga (aktifitas fisik) yang dilakukan secara teratur dan istirahat yang cukup penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi resiko osteoporosis. Disamping itu, mengkonsumsi makanan yang mengandung komponen gizi pendukung kesehatan tulang juga sangat penting dilakukan. Pertanyaannya, makanan seperti apa yang dibutuhkan?
Kalsium, Vitamin D dan Vitamin K
Kalsium dan vitamin D adalah dua zat gizi penting yang dibutuhkan untuk mengurangi resiko osteoporosis dan keduanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika kalsium dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan dan pembentukan massa tulang, maka vitamin D adalah komponen yang dibutuhkan untuk menyerap kalsium. Tanpa vitamin D, usus manusia hanya mampu menyerap 10 – 15% kalsium yang terdapat dalam makanan. Sebaliknya, jika vitamin D cukup maka usus mampu menyerap kalsium hingga 30%. Jadi, jika kebutuhan vitamin D tidak tercukupi maka tulang tidak dapat menyerap kalsium dengan optimal walaupun asupan kalsium tinggi. Sebaliknya, walaupun vitamin D tersedia dalam jumlah cukup, vitamin D ini tidak bisa membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang jika asupan kalsiumnya rendah.
Kebutuhan harian kalsium berkisar antara 400 – 1200 mg, tergantung usia (Tabel 1). Bila tidak mendapat cukup kalsium dari makanan, maka tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung dari tulang-tulang padat yang menjadi penyebab meningkatnya resiko osteoporosis.
Read more »