Keracunan Histamin dari Ikan

Elvira Syamsir
Artikel dimuat dalam Kulinologi Indonesia, edisi Maret 2013

Setelah anda mengkonsumsi ikan, beberapa menit atau beberapa jam sesudahnya pernahkah anda merasakan satu atau beberapa gejala seperti ini: kulit menjadi gatal, mengalami peradangan lokal dan timbul ruam? Merasa mual, kadang diikuti dengan muntah atau diare? Atau kepala menjadi sakit dan jantung berdebar?  Gejala-gejala ini biasanya sembuh dalam waktu setengah hari.  Jika jawabannya ya, maka berarti anda mengalami keracunan histamin.  Apa itu histamin, bagaimana histamin terbentuk dan bagaimana upaya pencegahannya akan dibahas dalam artikel ini.

Keracunan histamin

Keracunan histamin disebabkan oleh meningkatnya kadar histamin di dalam ikan yang dikonsumsi.  Keberadaan histamin atau scombrotoxin tidak bisa dideteksi secara sensorik karena tidak berbau & tidak berwarna.

Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg/100 gr ikan.  Gejala keracunan akan terjadi jika kita mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin tinggi (lebih dari 70 mg/100 gr ikan).

Rasa mual dengan atau tanpa muntah/diare, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, muka dan leher kemerah-merahan, kulit gatal dan badan lemas adalah gejala yang timbul akibat keracunan histamin.  Keracunan histamin bukan alergi.  Tetapi karena gejalanya mirip, orang sering keliru membedakan antara keracunan histamin dengan alergi. Walau sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin, efek yang ditimbulkannya tidak bisa dianggap sepele.
Read more »
BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close