Pengembangan Sistem Informasi Angkutan Umum Terminal Lebak Bulus Berbasis SMS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Short Message Service atau lebih dikenal SMS merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan untuk mengirim maupun menerima pesan antar telepon seluler. SMS sendiri telah diperkenalkan pada tahun 1992 di Eropa oleh ETSI (European Telecommunication Standars Institute) dan pada awalnya menjadi suatu standar untuk telepon wireless yang berbasis GSM (Global System for Mobile Communication). SMS telah menjadi suatu tren, bahkan gaya hidup baru tersendiri saat ini.

Terminal Lebak Bulus merupakan terminal yang melayani penumpang baik untuk keberangkatan untuk dalam kota maupun keberangkatan luar kota. Penumpang dapat memperoleh informasi angkutan umum pada sebuah papan informasi yang terletak di dalam terminal. Penumpang juga dapat memberikan saran maupun kritik kepada pengelola terminal melalui kotak saran dan kritik yang terdapat di terminal.

Papan informasi dan kotak saran dan kritik hanya terdapat di terminal, sehingga apabila penumpang ingin menggunakan kedua fasilitas itu, maka penumpang harus pergi kesana. Tentunya hal ini menyulitkan penumpang sehingga pemanfaatan dan partisipasi penumpang terhadap papan informasi dan kotak saran dan kritik rendah.

Kepala terminal selaku pengelola terminal juga kesulitan untuk meningkatkan pelayanan terhadap penumpang dikarenakan kurangnya partisipasi penumpang dalam memberikan apresiasi maupun keluhan terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh terminal.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis akan menerapkan teknologi SMS pada sistem informasi angkutan umum Terminal Lebak Bulus. Maka penelitian ini diberi judul ”Pengembangan Sistem Informasi Angkutan Umum Terminal Lebak Bulus Berbasis SMS (Short Message Service)”.

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem informasi angkutan umum berbasis teknologi SMS ?

2. Bagaimana membuat sistem informasi angkutan umum yang mampu merespon setiap SMS yang berisi permintaan informasi angkutan umum dan menerima SMS yang berisi saran dan kritik ?

3. Bagaimana membuat sistem informasi angkutan umum yang mampu menyajikan laporan kepada kepala terminal berdasarkan SMS masuk, SMS keluar dan SMS saran dan kritik dari penumpang ?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan mengingat waktu penelitian yang tersedia, maka penulis menyadari perlunya adanya pembatasan masalah dalam melakukan penelitian. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada Terminal bus dalam kota Lebak Bulus.

2. Pengembangan sistem informasi amgkutan umum yang interaktif berbasiskan teknologi SMS dengan media telepon seluler (baik GSM maupun CDMA).

3. Penelitian ini tidak menganalisis sisi komersil dari implementasi sistem.

4. Masalah pengiriman dan penerimaan SMS oleh operator seluler tidak dibahas, begitu pula dengan sistem keamanan pada sitem informasi ini.

5. Jenis informasi yang ditampilkan hanya terbatas pada teks.

6. Penelitian ini menggunakan PHP versi 4.47 sebagai bahasa pemrograman, MySQL 23.49 sebagai database dan Gammu 1.12.92 sebagai Engine SMS Gateway.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang sistem informasi angkutan umum menggunakan teknologi SMS.

2. Membuat sistem yang mampu merespon setiap SMS yang berisi permintaan informasi angkutan umum dari penumpang dan menerima SMS yang berisi saran dan kritik.

3. Membuat sistem yang mampu menyajikan laporan kepada kepala terminal berdasarkan SMS masuk, SMS keluar dan SMS saran dan kritik dari penumpang.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis :

a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah, dan menerapkannya dengan membuat sebuah sistem informasi berbasis komputer.

c. Membuat dan menghasilkan sebuah sistem informasi yang berguna bagi masyarakat.

2. Bagi Universitas :

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori yang telah diperoleh selam kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.

3. Bagi Masyarakat :

a. Memudahkan masyarakat, khususnya penumpang Terminal Lebak Bulus dalam mendapatkan informasi angkutan umum dan mengirimkan saran atau kritik.

b. Sebagai referensi bagi semua pihak yang mempunyai minat dalam mengembangkan sebuah sistem informasi atau teknologi SMS.

4. Bagi Instansi :

a. Tersedia sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan saran dan kritik dari penumpang.

b. Tersedianya sebuah sistem informasi yang dapat membantu meningkatkan pelayanan kepada penumpang.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis terlebih dahulu melakukan analisis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut hasil analisis tersebut :

1.6.1 Tinjauan Pustaka

Pada penelitian skripsi ini, penggunaan teknologi SMS tidak hanya sebagai media untuk menyampaikan informasi, juga sebagai media komunikasi antara pengguna sistem dengan pengelola sistem. Sistem yang dibangun juga mampu menyajikan laporan kepada pengelola sistem tentang penggunaan SMS yang masuk maupun keluar.

Sebagai perbandingan dengan penelitian sebelumnya, diantaranya dikemukakan oleh Wahyuningrum (2005), hasil penelitiannya adalah sebuah aplikasi untuk permintaan nilai akademik. manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya bagi mahasiswa yang ingin melihat nilai suatu mata kuliah, IP semester atau IPK. Akan tetapi aplikasi ini tidak memberikan laporan kepada pihak fakultas sebagai pengelola aplikasi.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rahmdani (2006), Hasil penelitiannya adalah sebuah sistem informasi jadwal bioskop berbasis teknologi SMS. manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh informasi boskop dan film. Akan tetapi sistem yang dibangunnya tidak dapat menerima saran dan kritik serta tidak dapat memberikan laporan tentang SMS yang masuk dan SMS keluar.

Berdasarkan kedua sumber penelitian di atas, tampak bahwa beberapa penulis tersebut belum memperhatikan bagian laporan dari SMS yang masuk maupun keluar serta belum memanfaatkan SMS sebagai media komunikasi.

Penulis juga melakukan pengumpulan data dan perancangan sistem menggunakan metode :

1.6.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan

Pengumpulan kepustakaan dilakukan dengan mengambil referensi dari buku perancangan sistem, buku pemrograman dan beragam artikel dari Internet yang terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilakukan dengan meninjau langsung Terminal Lebak Bulus untuk mengetahui situasi dan kondisi terminal serta aktivitas yang terjadi.

3. Wawancara dan Kuisioner

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari pihak terminal untuk mengetahui masalah-masalah yang ada dan memberikan kuisioner kepada penumpang untuk mendapatkan kebutuhan dari penumpang dan penerima masukan untuk pengembangan sistem.

1.6.3 Metode Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan sistem ini, penulis menggunakan Linear Sequential Model (Pressman, 2001 : 28). Metode ini disebut juga metode waterfall. Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, perancangan, kode, pengujian dan pemeliharaan. Metode ini memiliki empat tahapan, yaitu tahap analisis, perancangan, kode dan pengujian.

Gambar 1.1 Linear Sequential Model (Pressman, 2001 : 29)

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan yang sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas secara singkat teori yang dipakai sebagai landasan dalam perancangan sistem yang meliputi konsep dasar sistem informasi, pengenalan teknologi GSM dan SMS, informasi angkutan umum dan terminal serta sedikit tentang PHP, MySQL dan Gammu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan metodologi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data serta metode pengembangan sistem.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini diuraikan proses perancangan sistem informasi angkutan umum yang meliputi tahapan analisis sistem, perancangan sistem, kode dan pengujian.

BAB V PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan dari bab-bab sebelumnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Turban, et al (2005 : 54), sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan.

Menurut Prahasta (2005 : 37), sistem adalah sekumpulan objek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama.

Menurut Kendall & Kendall (2003 : 469), sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2.1.2 Pengertian Data dan Informasi

1. Data dan Informasi

Prahasta (2005 : 30) mengatakan bahwa istilah data dan informasi seringkali digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda.

Menurut Kadir (2003 : 29), perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik awal untuk memahami sistem informasi.

2. Data

Menurut Whitten, et al (2004 : 23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi.

Menurut Prahasta (2005 : 30), data merupakan bahasa, simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep. Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya.

3. Informasi

Menurut Whitten, et al (2004 : 23), informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.

Menurut Prahasta (2005 : 30-31), informasi adalah data yang telah di organisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf atau orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

4. Hubungan Data dan Informasi

Hubungan data dan informasi dapat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Hubungan Data dan Informasi (Prahasta, 2005: 32)

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Pustaka (dalam Prahasta, 2005 : 40), sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan organisasi.

Menurut Whitten, et al (2004: 10), sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

2.2 Analisis dan Perancangan Sistem

2.2.1 Pengertian Analisis Sistem

Whitten, et al (2004: 33), mengatakan analisis sistem di tujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis di pelajari dan di analisa untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja, dan apa yang di butuhkan.

Menurut Ariesto (2002 : 55), analisis sistem adalah proses menentukan kebutuhan sistem -apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan klien, bukan bagaimana sistem tersebut di implementasikan.

2.2.2 Pengertian Perancangan Sistem

Nugroho (2005: 204) menyatakan bahwa selama proses analisis, perhatian kita adalah apa yang harus di kerjakan. Selama perancangan, keputusan di buat tentang bagaimana pemecahan masalah akan di kerjakan, pertama pada sistem dengan peringkat yang lebih tinggi kemudian secara bertahap ke sistem yang memiliki peringkat lebih rendah.

Menurut Nugroho (2005: 204), perancangan sistem adalah tahap awal di mana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah di pilih. Selama perancangan sistem, struktur keseluruhan di putuskan.

Sedangkan menurut Jogianto (2001: 197), perancangan sistem dapat di artikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

2.3 Teknologi GSM

2.3.1 Sejarah dan Perkembangan Teknologi GSM

GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah menjadi teknologi komunikasi yang paling berkembang di dunia sepanjang masa dan menjadi pemimpin dalam sebuah standar seluler global, mencakup 214 negara. (www.gsmworld.com).

Perkembangan GSM dimulai sekitar tahun 1980-an yaitu ketika sistem telepon seluler analog sedang berkembang dengan pesat di Eropa, terutama di negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis dan Jerman. Setiap negara mengembangkan sistemnya sendiri-sendiri. Hal ini membuat tidak cocoknya peralatan maupun pengoperasian sistem dari masing-masing negara. Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, karena tidak hanya peralatan yang berbeda untuk setiap negara, juga secara perhitungan ekonomi tidak realistis, karena pasar yang saat itu masih terbatas harus dibagi juga dengan masing-masing tipe peralatan seluler. (www.cs.tu-berlin.de).

Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta kekurangan pada masing-masing teknologi memunculkan ide untuk membangun suatu sistem yang mendukung kompabilitas untuk semua teknologi yang dikembangkan negara-negara tersebut. Maka pada tahun 1982, CEPT (The Conference Of European Posts And Telegraphs) membentuk sebuah studi grup yang dinamakan GSM (Groupe Special Mobile) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem seluler untuk masyarakat Eropa yang memenuhi karakteristik sebagai berikut (www.cs.tu-berlin.de) :

1. Menyediakan kualitas suara yang jernih

2. Menawarkan biaya pembelian dan perawatan terminal yang murah

3. Mendukung roaming internasional

4. Mempunyai kemampuan untuk mendukung terminal handled

5. Mampu mengembangkan layanan dan fasilitas baru

6. Menawarkan kompabilitas dengan ISDN

2.3.2 Jaringan Wireless

Jaringan wireless adalah teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum jaringan wireless hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel. Teknologi wireless juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel.

2.3.3 Arsitektur Teknologi GSM

Sebuah jaringan GSM terdiri dari beberapa bagian fungsional, yang mana fungsi dan interfacenya telah didefinisikan (www.cs.tu-berlin.de).

Gambar 2.2 Jaringan GSM Secara Umum (www.cs.tu-berlin.de)

Arsitektur Teknologi GSM terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :

1. Mobile Station (MS)

MS terdiri dari peralatan fisik seperti radio penerima, layar, serta digital signal processor dan sebuah smart card yang sering disebut SIM (Subscriber Identity Module).

2. Base Station Subsystem

Base Station Subsystem terdiri dari 2 bagian, yaitu BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller). Komunikasi antara dua bagian ini melewati A-bis interface yang memungkinkan terjadinya operasi antara komponen yang berbeda supplier.

3. Network Subsystem

Komponen utama dari Network Subsystem adalah MSC (Mobile Switching Center). Network Subsystem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait, yaitu :

a. MSC (Mobile Services Switching Center), merupakan sebuah sistem yang melakukan fungsi switching dan mengontrol panggilan telepon dalam sebuah jaringan komunikasi bergerak.

b. HLR (Home Location Register), merupakan sebuah database yang digunakan sebagai tempat penyimpanan permanen data dan profil pelanggan.

c. VLR (Vistor Location Register), merupakan sebuah database tempat menyimpan informasi sementara berisi data pelanggan dari sebuah HLR yang sedang roaming pada HLR lain.

d. AC (Authentication Center), merupakan database yang terproteksi yang menyimpan salinan kunci rahasia pada setiap SIM card pelanggan, yang digunakan untuk otentifikasi dan enkripsi melalui saluran radio.

e. EIR (Equipment Identity Register), merupakan database yang mengandung informasi IMEI (International Mobile Equipment Identities) pada sebuah jaringan.

2.3.4 Teknologi SMS

Menurut Rosidi (2004: 1), Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain. Isu SMS pertama kali muncul di belahan Eropa pada sekitar tahun 1992 bersama sebuah teknologi komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu GSM (Global Sistem For Mobile Communication).

Dipercaya bahwa message pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah PC (Personal Computer) ke telephone mobile dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa operator lain teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, TDMA (Time Division Multiple Access), hingga CDMA (Code Division Multiple Access).

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama SMSC (Short Message Service Center) atau disebut juga MC (Message Center).

Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat nonreal time di mana sebuah short message dapat di kirim ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali.

Proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3 Skema Cara Kerja SMS (Wahana Komputer, 2005: 12)

2.3.5 Arsitektur dan Elemen Jaringan SMS

Layanan SMS dibangun dari berbagai entitas yang saling terkait dan mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Tidak ada satu pun dalam sistem SMS yang dapat bekerja secara parsial. Secara umum arsitektur sistem SMS, khususnya untuk sistem yang diintegrasikan dengan jaringan wireless adalah sebagai berikut :

Gambar 2.4 Arsitektur Dasar Jaringan SMS (Rosidi, 2004: 6)

1. External Short Messaging Entities

External Short Messaging Entities merupakan sebuah SME (Short Message Entity) yang berada di luar jaringan SMS. SME merupakan entitas dalam sistem SMS yang dapat berada pada jaringan, berupa perangkat bergerak atau merupakan service center yang berada di luar jaringan.

2. Short Message Service Center (SMSC)

SMSC merupakan kombinasi dari perangkat keras dan perangkat lunak. SMSC adalah sebuah entitas yang bertanggung jawab untuk menyimpan, routing dan meneruskan short message dari satu titik ke titik yang lain yang merupakan tujuan, misalnya dari suatu SME ke perangkat telepon bergerak.

2.3.6 Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya, yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi.

Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakan pun singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS.

2.4 Internet

2.4.1 Pengertian Internet

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari lembaga pendidikan, pemerintahan, mliter, organisasi bisnis dan organisasi-organisasi lainnya. (Jogianto, 2000 : 341)

2.4.2 Pengertian TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah Protokol komunikasi yang mula-mula dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS. TCP/IP menyediakan jalur transportasi data sehingga sejumlah data yang dikirim oleh suatu server dapat diterima oleh server yang lain. TCP/IP merupakan protokol yang memungkinkan sistem di seluruh dunia berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet. (www.ilmukomputer.com)

2.4.3 Pengertian Web Server

Suatu program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol tersebut. (www.total.or.id)

2.5 Terminal dan Angkutan Umum

2.5.1 Terminal

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (www.asiamaya.com), terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.

Sedangkan fungsi dari terminal adalah sebagai penunjang kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib.

2.5.2 Angkutan Umum

Menurut Undang undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (www.asiamaya.com), angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Sedangkan kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Dapat disimpulkan bahwa angkutan umum adalah kendaraan bermotor yang digunakan sebagai sarana pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain yang dipergunakan oleh masyarakat umum dengan dipungut biaya.

Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari :

1. Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari suatu kota ke kota lain.

2. Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayah kota.

3. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan/atau antarwilayah pedesaan.

4. Angkutan lintas batas negara yang merupakan angkutan orang yang melalui lintas batas negara lain.

Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dapat dilaksanakan dengan trayek tetap dan teratur yang dilakukan dalam jaringan trayek atau tidak dalam trayek (www.asiamaya.com).

2.6 Metode Pengembangan Sistem

Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Roger S. Pressman (2002: 27) menyebutkan ada beberapa model dari proses perangkat lunak, yaitu :

2.6.1 Linear Sequential Model

Menurut Pressman (2002: 36), linear sequential model mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode pengujian, dan pemeliharaan.

2.6.2 Model RAD (Rapid Application Development)

Menurut Martin (dalam Pressman 2002: 42), Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linear di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan model pendekatan konstruksi berbasis komponen.

2.6.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem

Tabel 2.1 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem

Metodologi

Kelebihan

Kelemahan

Linear Sequential Model

· Metodologi ini merupakan metode yang sudah digunakan secara luas sehingga telah terbukti kehandalan dalam pengembangan suatu sistem. (Pressman, 2002: 30).

· Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan oleh model. (Pressman, 2002: 39).

· Kesulitan untuk mengakomodasi kebutuhan yang ada pada bagian awal proyek (Pressman, 2002: 39).

RAD

· Memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan penggu yang ekstensif selama proses. (Whitten, 2004 : 106).

· Lebih aktif melibatkan pengguna sistem dalam setiap tahapan pengembangan sistem. (Whitten, 2004 : 104).

· Penekanan pada kecepatan dapat berdanpak buruk terhadap kualitas yang disebabkan jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi ini. (Whitten, 2004 : 106).

· Bagi proyek yang berskala besar, RAD memerlukan sumber daya yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. (Pressman, 2002: 39).

2.7 Tools Pengembangan Sistem

2.7.1 Data Flow Diagram

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. (http://www.ilkom.unsri.ac.id).

Notasi yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah.

Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (http://www.ilkom.unsri.ac.id).

Gambar Simbol

Keterangan

Entitas

Entitas, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem

Rounded Rectangle: Proses

Orang, unit yang mempergunakan atau melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak diidentifikasikan.

Aliran Data

Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan

Penyimpanan data atau tempat data direfer oleh proses.

2.7.2 Entity Relation Diagram

ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. (http://www.ilkom.unsri.ac.id).

Notasi yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah.

Tabel 2.3 Simbol Entity Relation Diagram (http://www.ilkom.unsri.ac.id).

Notasi

Keterangan

Text Box: Entitas

Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Diamond: Relasi

Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

2.7.3 State Transition Diagram (STD)

Menurut Pressman (2002: 326), State Transition Diagram merupakan: “suatu modeling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan dari suatu sistem”. State adalah suatu kumpulan dari tingkah laku yang dapat diobservasi. State transition diagram mewakili suatu tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan state dan kejadian yang menyebabkan sistem ke state yang lain. Notasi yang digunakan dalam STD dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah.

Tabel 2.4 Notasi dalam State Transition Diagram (http://www.ilkom.unsri.ac.id).

Nama

Gambar Notasi

Keterangan

Keadaan Sistem (State)

Setiap kotak mewakili suatu keadaan dimana sistem mungkin berada di dalam state

Perubahan Sistem

Untuk memungkinkan suatu keadaan dengan keadaan lain, digunakan jika sistem mewakili transisi dalam prilakunya, maka hanya jika suatu keadaan berubah menjadi keadaan tertentu.

Kondisi dan Aksi

Untuk melengkapi STD, dibutuhkan dua hal tambahan, yaitu kondisi sebelum keadaan berubah dan aksi dari pemakai untuk mengubah keadaan. Gambar disamping adalah ilustrasi dari kondisi dan aksi yang ditampilkan disebelah anak panah yang menghubungkan dua keadaan.

2.7.4 Diagram Ishikawa

Diagram ishikawa adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu masalah, sebab dan akibat dari masalah itu. Sering disebut juga diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena menyerupai ikan. (Whitten, 2004 : 228).

2.7.5 Pengujian Black Box dan White Box

1. Pengujian Black Box

Black box adalah pengujian mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi atau dapat diartikan juga sebagai pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen dengan kebutuhan fungsional tertentu. Pengujian tidak hanya dilakukan dengan menginput data yang valid, tetapi juga data yang mungkin dimasukkan. (www.blog.its.ac.id).

2. Pengujian White Box

White box adalah pengujian yang memegang perhitungan mekanisme internal sistem atau komponen. Pengujian ini dijalankan dengan mencoba setiap baris program untuk menemukan setiap kesalahan. (www.blog.its.ac.id).

2.8 Software Pengembangan Sistem

2.8.1 PHP

PHP secara resmi merupakan kependekan dari PHP:HyperText Preprocessor, merupakan bahasa script server side yang disisipkan pada HTML. (Sidik, 2004 : 6).

PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oles Rasmus Lerdoff (rasmus@php.net), awalnya digunakan pada web sitenya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya.

Tahun 1995 dianggap sebagai tahun kelahiran dari PHP/FI yang kemudian membuat pertumbuhan aplikasi web pesat dan banyak orang kemudian berkontribusi mengembangkan PHP/FI.

Pada pertengahan 1997 ini juga terjadi perubahan pengembangan PHP. Pengembangan dilakukan oleh tim yang terorganisasi bukan oleh Rasmus sendiri saja. Parser dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans yang kemudian menjadi dasar unuk versi 3 dan banyak utilitas tambahan yang diprogram untuk menambah kemampuan dari versi 2.

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik dan menerima cookies.

Kemampuan PHP yang paling di andalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan dengan mudah sangat dapat dilakukan.

2.8.2 MySQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat open source.

MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. mereka bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.

MySQL versi 1.0 di rilis pada Mei 1996 dan penggunaannya hanya terbatas di kalangan perusahaan saja. Barulah pada bulan Oktober 1996, MySQL versi 3.11.0 di rilis ke masyarakat luas.

MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.

MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses dan ketangguhan yang tidak kalah dibanding database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE, Sybase, Unify dan sebagainya. MySQL dapat berjalan di atas banyak sistem operasi seperti Linux, Windows, Solaris, FreeBSD, Mac OS X, dan lain sebagainya.

2.8.3 Gammu

Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk menjalankan semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya.

Sekarang gammu telah menyediakan codebase yang stabil dan mapan untuk berbagai macam model telepon yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan project sejenis.

Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan masaah legalitas dan biaya yang mahal yang harus dikeluarkan.

Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan type. (www.gammu.org).

BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close