Produces-goods Industries
Yaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa material, peralatan produksi, mesin dll yang digunakan untuk proses produksi pada industri lain.
Misalnya: Krakatau Steel, Pertamina, PLN
Consumer-goods Industries
Yaitu industri yang outputnya dapat secara langsung dikonsumsi oleh end consumer.
Misalnya: Restoran, Toyota, Sharp, Bogasari, Sari Roti, Unilever, Nestle dll
Berdasarkan Proses Manufaktur Industri dapat dikelompokan menjadi :
Continuous Process Industry
Proses produksi tanpa henti, terus menerus. Bila dihentikan akan menimbulkan kerugian, antara lain:
• Material in process menjadi tidak terpakai
• Kerusakan pada sistem dan peralatan
• Utilisasi sistem dan peralatan yang rendah
Hal tersebut, umumnya merupakan konsekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material Ind, karena industri tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.
Repetitive- Process Industry
Proses produksi berlangsung dalam langkah pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa.
Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.
Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya digunakan pada industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang sedikit → mass production
Intermittent-Process Industry
Suatu industri yang proses produksinya berlangsung sesuai dengan order yang diterima.
Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu (saat order diterima).
Proses industri semacam ini umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam