PENGANTAR PENDIDIKAN


MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
“PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”
Disusun Oleh :


                  NAMA           :      DARNA
                  NIM               :      H0417006
                  KELAS          :      PENDIDIKAN FISIKA A




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2018



KATA PENGANTAR
           
            Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Pengantar Pendidikan mengenai “Pendidikan Seumur Hidup” dengan tepat waktu tanpa ada kendala yang begitu berarti.
            Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk kami selaku pembuat makalah. Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna jadi saran dan kritik sangat kami harapkan dari para pembaca.



Majene, 15 November 2018


                               Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian 
C. Maksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
B. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
C. Prinsip-prinsip Pendidikan Seumur Hidup
    D. Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Seumur Hidup
    E. Macam-macam Pendidikan Seumur Hidup
F. Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai  Perspektif 
G. Alasan Pendidikan Seumur Hidup Diperlukan   
H. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan
BAB III PENUTUP.
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                 Pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Selain itu, Pendidikan adalah kegiatan untuk mengembangkan potensi diri seiring dengan berkembangnya perubahan-perubahan yang ada. Manusia akan mengalami kesulitan didalam hidupnya jika mereka tidak memenuhi aspek-aspek yang penting didalam sebuah proses yang di namakan pendidikan. Dengan adanya pendidikan maka seseorang akan dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
                 Menurut konsep lifelong education, pendidikan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pendidikan akan selalu berlangsung dalam totalitas kehidupan, di dalam keluarga, suku bangsa, melalui agama, mesjid, gereja, sekolah formal, organisasi-organisasi kerja, organisasi pemuda dan organisasi masyarakat pada umumnya, membaca buku, mendengarkan radio, menonton televisi, dan sebagainya. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita.
                 Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan hidup manusia. Pendidikan seumur hidup tidak di artikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).

B.     Pengertian
                 Pendidikan seumur hidup/sepanjang hayat adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Arti luas pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi suatu kebutuhan yang penting karena manusia perlu menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara normal dalam lingkungan masyarakatnya yang selalu berubah.

C.     Maksud dan Tujuan
1.      Memahami arti pendidikan seumur hidup
2.      Mengetahui konsep pendidikan seumur hidup
3.      Mengetahui Prinsip-Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
4.      Memahami Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Seumur Hidup
5.      Mengetahui Macam-macam Pendidikan Seumur Hidup
6.      Memahami Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
7.      Mengetahui Alasan mengapa pendidikan seumur hidup itu diperlukan
8.      Mengetahui Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
                 Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi). Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
                 Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup dikemukakan dalam pasal 10 ayat 1 yang berbunyi: ‘’Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah’’. Jalur pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga. Sebagaimana dijelaskan pada ayat 4 yaitu: ‘’ Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama’’.
                 Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
                 Pendidikan seumur hidup ialah sebuah sistem konsep-konsep edukasi yang menjelaskan keseluruhan peristiwa-peristiwa pekerjaan belajar melatih yang dilangsungkan dalam dorongan kehidupan manusia. Globalisasi dan pembangunan Iptek menyebabkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat pada sekian banyak bidang. Pendidikan di tuntut untuk menolong individu supaya dapat mengekor perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep kehidupan seumur hidup.

B.     Konsep Pendidikan Seumur Hidup
                 Konsep pendidikan seumur hidup mulai di masyarakat melalui kebikjasaan negara yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional. Pembahasan mengenai konsep pendidikan seumur hidup ini bakal diuraikan dalam dua bagian yakni ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.
1.      Dasar Teoritis/ Religious
            Konsep pendidikan seumur hidup ini pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui bukunya: ‘’An Introduction to Life Long Education’’.Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.
            Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya telah lama dipikirkan oleh pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Dalam hal ini telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw. yang berbunyi :
أطلـبُ الِعلم ِمنَ المَهْدِ اِلىَ اللحْد “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad”
2.      Dasar Yuridis
            Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui:
a.    Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara lain:
·         pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang).
·         Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b.      Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang system pendidikan nasional pada pasal 26, dikatakan bahwa pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan seumur hidup.
c.       UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 : Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

C.     Prinsip-Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
                 Pendidikan seumur hidup dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.   Belajar atau mendidik diri adalah proses alamiah sebagai integral atau merupakan totalitas kehidupan.
2.      Lembaga penanggung jawab adalah tri pusat pendidikan.
3.   Peranan subjek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia.
4.   Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dari kandungan sampai akhir hayat.
5.      Belajar tidak ada batas waktu, sehingga tidak ada konsep terlambat belajar karena sudah tua.

D.    Tujuan Dan Manfaat Pendidikan Seumur Hidup
                   Pendidikan berlangsung dalam totalitas kehidupan manusia, seperti dalam keluarga, sekolah, organisasi kerja, organisasi pemuda, membaca buku atau koran, mendengarkan radio, menonton televisi dan sebagainya. Untuk itu tujuan pendidikan seumur hidup adalah:
1.      Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia yang sesuai dengan harkat dan kodrat kemanusiaannya, meliputi semua unsur kehidupannya secara optimal.
2.      Proses pendidikan berlangsung selama kehidupan manusia seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya yang bersifat dinamis yang tidak statis.
               Adapun manfaat dari mengenyam pendidikan Seumur hidup akan dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan ditempat kerja dengan baik. Karena dengan mengenyam Pendidikan seumur hidup akan semakin profesional.

E.     Macam-macam Pendidikan Seumur Hidup
                   Menurut Philip. H. Combs Pendidikan Seumur Hidup dapat meliputi antara lain:
1.      Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung dengan teratur. Terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas/tinggi. Dan pendidikan ini mencakup pendidikan umum, kejujuran, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
2.      Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.
3.       Pendidikan Non formal, yaitu merupakan pendidikan yang berlangsung secara teratur, disengaja, tetapi tidak mengikuti peraturan dan persyaratan yang ketat. Pendidikan Non formal berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap kepribadian hidup.

                   Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH. Secara garis besar tahapan pendidikan yang diterima manusia selama hidupnya adalah sebagai berikut:
1.      Pendidikan dalam keluarga
             Tahap ini dimulai sejak manusia di dalam kandungan sampai masuk sekolah. Apapun yang ditanamkan orang tua kepada anaknya asalkan dilakukan dengan kasih sayang dan penuh tanggung jawab maka akan berpengaruh terhadap perkembangan anak di masa mendatang. Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.      Pendidikan di sekolah
             Pendidikan ini merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Pada tahap ini pendidik ada 2 yaitu orang tua waktu anak di rumah dan guru waktu mereka di sekolah. Terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan atas/tinggi. Dan pendidikan ini mencakup pendidikan umum, kejujuran, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
3.      Pendidikan di masyarakat
             Pendidikan masyarakat diperlukan karena sekolah tidak mampu lagi dapat memenuhi tuntutan-tuntutan perkembangan manusia akan pendidikan. Pada tahap ini terdapat 2 kelompok manusia, yaitu: Mereka yang telah tamat dari sekolah, tetapi memerlukan pendidikan lain; dan Mereka yang karena keterbatasan daya tampung sekolah tidak terpenuhi tuntutannya akan pendidikan di sekolah.

F.  Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
                  Dasar-dasar pemikiran pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif dapat ditinjau dari beberapa antara lain sebagai berikut:
1.      Tinjauan Ideologis
            Life Long Education atau Pendidikan seumur hidup akan memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2.      Tinjauan Ekonomi
            Pendidikan merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkingkan seseorang untuk meningkatkan produktifitasnya dan memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
3.      Tinjauan sosiologis
            Para orang tua di negara berkembang kerap kurang menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anak. Karena itu banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan sekolah. Dengan demikian pendidikan seumur hidup bagi orang tua akan merupakan pemecah akan masalah tersebut.
4.      Tinjauan Filosofis
            Secara filosof, manusia pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang integral, yakni sebagai makhluk pribadi, social, dan susila. Kesemuanya itu harus dikembangkan terus menerus secara optimal dan berkesinambungan sehingga ketiganya berjalan lancar dan seimbang.
5.      Tinjauan Teknologis

  9
 
            Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju.

G.   Alasan Pendidikan Seumur Hidup Diperlukan
                  Ada beberapa alasan pendidikan seumur hidup diperlukan antara lain sebagai berikut:
1.      Alasan Keadilan
            Pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan social. Contoh: adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial dalam pendidikan.
2.      Alasan Ekonomi
            Pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Contoh: penaikan gaji dan jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.
3.      Alasan Sosial
            Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain. Contoh: adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah dari pengajarannya.
4.      Alasan Perkembangan IPTEK
            Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Contoh: dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.
5.      Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
            Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang ketrampilan yang mereka miliki, maka diupayakan sistem pendidikan yang mampu mendidik orang dewasa.
6.      Kebutuhan anak-anak awal
            Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.

H.    Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan
                 Segi implikasi pendidikan seumur hidup adalah manusia seutuhnya sebagai subjek didik atau sasaran pendidikan dan proses dimana berlangsungnya pendidikan itu. Implikasi pendidika seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1.      Pendidikan baca tulis fungsional
            Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui bahan bacaan utamanya. Maka huruf fungsional disamping merupakan isi program sekaligus juga merupakan sarana terlaksananya pendidkan seumur hidup. Namun kemampuan membaca menulis apabila tidak ditunjang oleh tersedianya bahan-bahan bacaan tidak ada artinya. Oleh sebab itu, realisasi baca tulis fungsional memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik dan menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
2.      Pendidikan vokasional
            Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting.
3.      Pendidikan professional.
            Apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar. Mereka berusaha keras terus-menerus dan bergerak cepat agar tidak ditinggalkan oleh kemajuan.
4.      Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.
           Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
5.      Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
            Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat yang semakin maju dan kritis maka diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara, baik rakyat biasa maupun para pemimpin masyarakat.
BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
                 Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan hak hidup bagi semua orang pada setiap tahap umur (anak-anak, remaja, dan dewasa), yang dapat diperoleh baik dalam keluarga, lingkungan, maupun disekolah. Semenjak dalam kandungan, seorang anak sudah mendapat ajaran dan pendidikan dasar dari keluarganya, terutama dari seorang ibu. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kewajiban belajar itu tidak dibatasi oleh umur, oleh karena itu hidup berumah tangga tidak menghalangi keharusan menuntut ilmu, atau nikah dan belajar dapat sejalan, tidak harus dipertentangkan. Prinsip pendidikan dalam Islam adalah pendidikan seumur hidup, long life education: “Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat”.

B.     Saran
                 Dengan terselesainya tugas makalah ini penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas makalah yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

hhtp://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/21pengertian-dan-unsur-unsur-pendidikan-4/
http://mahasiswaveteran001.blogspot.com/2016/09/makalah-pendidikan-seumur-hidup-ilmu.html?m=1
http://anugrahjhie.blogspot.com/2016/11/makalah-pengantar-pendidikan-pendidikan.html?m=1





BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close