MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“PENDIDIKAN AGAMA”
DARNA
H0417006
PENDIDIKAN FISIKA A 2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Pengantar Pendidikan ini yang berjudul “Pendidikan Agama” . Tak lupa penulis hanturkan salam dan shalawat atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari lembah kebodohan menuju puncak peradaban yang modern seperti saat ini. Sehingga kita dapat mengetahui banyak hal tentang penciptaan-Nya termasuk dalam hal ini adalah ilmu mengenai pengetahuan tentang Lingkungan.
Terima kasih banyak juga tentunya kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas Sulawesi Barat . Dosen yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Meskipun makalah ini merupakan gabungan dari beberapa materi dari sumber yang berbeda , namun dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik dari semua pihak dengan satu harapan : semoga makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua.
Majene, 28November 2018
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II Pembahasan
A. Pengertian pendidikan agama
B. Unsur-unsur dalam agama
C. Ciri-ciri agama
D. Jenis-jenis agama
E. Fungsi agama
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu: menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan,menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan. Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pendidikan agama ?
2. Apa saja jenis-jenis agama ?
3. Apa saja ciri-ciri suatu agama ?
4. Apa fungsi agama dalam kehidupan manusia ?
C. Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan agama.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis agama.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri suatu agama.
4. Untuk mengetahui fungsi agama dalam kehidupan manusia.
D. Manfaat
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran umum kepada masyarakat luas tentang pentingnya suatu pedidikan tentang agama. Selain itu juga diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang pendidikan.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan Agama
Pengertian pendidikan secara umum adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Secara kebahasaan kata agama berasal dari bahasa sanskerta, yaitu kata A yang berarti tidak, dan gama yang berarti pergi. Berarti agama adalah tidak pergi, tidak putus, tidak hilang, dengan maksud karena agama diajarkan secara turun temurun atau karena agama pada umumnya mengajarkan kekekalan hidup, atau kematian bukanlah akhir dari kehidupan karena ada kehidupan lagi selanjutnya. Istilah lain yang memiliki makna identik dengan agama adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Mengikat di sini maksudnya adalah dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya kepada tuhan.
Secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah Ilahi [yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia]; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus [secara pribadi dan bersama] yang ditujukan kepada Ilahi.
Secara khusus, agama adalah tanggapan manusia terhadap penyataanTUHAN Allah. Dalam keterbatasannya, manusia tidak mampu mengenal TUHAN Allah, maka Ia menyatakan Diri-Nya dengan berbagai cara agar mereka mengenal dan menyembah-Nya. Makna yang khusus inilah yang merupakan pemahaman iman Kristen mengenai Agama.
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
B. Unsur-Unsur dalam Agama
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution (1999) menyarakan bawha agama dapat disebut agama jika memenuhi minimal empat unsur penting yang harus ada dalam agama.
1. Unsur Keyakinan atau kepercayaan (credial)
Unsur keyakinan dalam artian bahwa pengikut agama tersebut memiliki sebuah kepercayaan dan mempercayai sesuatu atau seseorang yang gaib.
2. Unsur penyembahan atau peribadatan (ritual)
Manusia merasa lemah dan berhajat pada Tuhan sebagai tempat meminta tolong.
3. Unsur aturan atau tata cara daalam peribadatan (ritus)
Adanya aturan berupa Kitab Suci yang mengandung ajaran - ajaran agama tersebut dan sekaligus mengatur tata cara penyembahan kepada Tuhan yang mereka yakini tersebut
4. Respons yang bersifat emosinil dari manusia
Adanya respon terhadap agama, baik dalam hal kegiatan ataupun kepercayaan. Pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi, Wahyudin, Achmad, M. Ilyas, M. Saifulloh, Z. Muhibbin 2009
C. Ciri-ciri agama
hal-hal yang patut diperhatikan untuk memahami agama, antara lain:
1) Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atauSesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggal Jadi, kaum agama tidak bisa mengklaim bahwa mereka paling benar menyebut Ilahi yang disembah. Sehingga nama-nama lain di luarnya adalah bukan Ilahi yang patut disembah dan dipercayai atau diimani.
2) Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya. Ia harus melakukan doa-doa; mampu menaikkan puji-pujian kepada TUHAN yang ia sembah; bersedia melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan perhatian kepada orang lain dengan cara berbuat baik, sedekah, dan lain sebagainya.
3) Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya. Melalui ajaran-ajaran tersebut manusia atau umat beragama mengenal Ilahisesuai dengan sikonnya sehari-hari; sekaligus mempunyai hubungan yang baik dengan sesama serta lingkungan hidup dan kehidupannya.
4) Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.
5) Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya,
ü pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
ü agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama
ü agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama
ü agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan
ü agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya
D. Jenis-jenis agama
Meskipun di dunia ini jumlah agama adalah sangat banyak, namun di organisme pemerintah hanya mengakui 6 agama saja. Diantaranya adalah Islam, Katolik, Protestan, Hindhu, Budha, dan Kong Hu Cu.
Agama islam
Islam atau dalam bahasa arab al-islam yang memiliki arti "berserah diri kepada tuhan" adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah syahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Kataaslama itulah yang menjadi kata Islam yang mengandung arti segala arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu, orang yang berserah diri, patuh, dan taat disebut sebagai orang Muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, dan patuh kepada Allah Swt. Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya di dunia dan akhirat.
Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Pengertian Islam demikian itu, menurut Maulana Muhammad Ali dapat dihami dari firman Allah yang terdapat pada ayat 202 surat AI-Baqarah yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Dari uraian di atas, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan herserah diri kepada Tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan keba¬liagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Hal demikian dilakukan atas kcsadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak clalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Tuhan.
Dengan demikian, perkataan Islam sudah meng¬gambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh kepada "I'uhan”. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri. Demikianlah pengertian Islam dari segi kebahasaan sepanjang yang dapat kita pahami dari berbagai sumber yang dikemukakan para ahli.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah akan kita dapati rumusan yang berbeda-beda. Harun Nasution misalnya mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai agama), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
2) Agama Kristen Katolik.
Agama katolik adalah suatu agama yang digunakan untuk menyebut agama Kristen yang berpusat di Vatikan, Roma. Agama ini dikenal dengan nama “Agama Kristen Katolik”, hal ini karena dari histories sangat erat kaitannya dengan agama Kristen di Nazerat (Nasirah) dengan tokohnya adalah Yesus kristus pada tahun ke-4 SM, tetapi sebagian ada yang berpendapat antara tahun 7-5 SM. Istilah katolik berasal dari bahasa Yunani “kathoikos” yang berarti “am” maksudnya agama katolik adalah agama yang bersifat universal, dalam arti untuk semua manusia, sehingga gereja harus menyebarluaskan ajarannya ke seluruh dunia atau juga yang berarti ajarannya terbesar di seluruh dunia. Lebih lanjut lagi dari arti “katolik” dianggap sebagai nama ajaran gereja yang dipandang benar, hal ini diperkuat dengan adanya doktrin kepercayaan katolik sebagimana tercantum dalam kredo(Sumpah Setia) Nicea. Hasil konsili tahun 325 M, dan konsili konstantinopel tahun 381 M, yang menyatakan bahwa “aku percaya gereja yang suci, am, dan rasuli”.Bisa juga berarti nama dari ajaran Gereja yang benar atau kepercayaan ortodoks sebagai lawan ajaran-ajaran bid’ah. Bila dikaitkan; gereja bisa berarti “am”maksudnya : perkembangan gereja itu merupakan pertanda kebenaran ajaran para rasul selain bahwa fereja bersifat universal.
Tidak diketahui dengan pasti kapan dan siapa yang membawa agama Kristen masuk untuk kali pertama ke Roma, karena sejumlah pendapat dapat dianggang sebagai kemungkinan-kemungkinan. Pertama, adanya seorang warga Roma yang bernama Korneilus bersama keluarganya telah Dibaptis oleh Petrus untuk masuk agama Kristen, yang kemudian menyebarluaskan ajaran ini setelah ia kembali ke Roma. Kedua, Petrus sendirilah yang menyebarkan di Roma. Ketiga,adanya hubungan dagang yang baik antar Roma dan Palestina. Keempat,. adanya golongan Kristen yang terdiri dari orang Yahudi-Roma, hadir pada Pantekosta di Yarussalem. Keenam, agama Kristen dibawa oleh Paulus ke Roma, karena Pauluslah orang yang dianggap sangat gigih untuk keluar batas “keYahudian” meskipun ia tidak termasuk salah satu dari murid Yesus.Dan yang terahir inilah yang banyak disepakati.
Di tangan Paus Pauluslah agama Kristen menyebar menjelajahi wilayah Mediterania Timur hingga mencapai Roma sehingga berhasil membentuk komunitas kecil atau gereja-gereja. Di Roma agama Kristen berkembang pesat, bahkan pada tahun 380 M, menjadi agama kekaisaran Roma. Akan tetapi ketika bangsa Hun di bawah pimpinan Attila abad ke-5 mengobrak-abrik Roma ibukota Imperium Roma, resmi ibu kota Roma pindah ke Konstantinopel. Kondisi ini berpengaruh kepada adanya persaingan antar Paus di Roma dan di Konstantinopel dalam masalah kedudukan secara politik. Dan dari sinilah kemudian pada tahun 1054 M, agama Kristen terjadi pemisahan menjadi Gereja Roma katolik di Barat dan Gereja Grik Ortodoks di Konstantinopel. Lebih jauh lagi pada abad ke-16 terjadi protes atas otoritas Paus di Vatikan yang melahirkan Kristen Protestan. Oleh karena itu, dalam agama Kristen terdapat perbedaan-perbedaan ajaran di antara tiga gerakan tersebut.
3) Agama kristen Protestan
Agama Kristen mengandung arti orang yang di terapi “yaitu orang yang di gosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian). Jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang telah di baktiskan dengan perminyakan suci itu. Dengan pembaktisan tersebut. Orang telah di akui sah sebagai pengikut kristus orang yang di terapi sesuai dengan kitab injil sebagai berikut “dan tiada engkau beri orang sucimu” dalam kalangan umat Kristen terdapat juga berbagai aliran dan golongan yaitu bukan sedikit pula jumlahnya aliran-aliran itu timbul karna perbedaan paham tantang ketuhanan tritunggal, tentang injil, tentang hak kekuasaan gereja, dan pendeta yaitu salah satunya adalah Agama Kristen Protestan.
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau demonisasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya kata protestan berarti pro ”testanum yang berarti kembali ke injil (testanum) pada tahun 2005 ± 5,9% (14.276.459). dari 241.973.879 penduduk Indonesia beragama protestan.
Ø Ciri-ciri agama protestan.
Kristen protestan memiliki dua ciri khas yang paling menonjol:
a. Pembenaran karna iman dan asas protestan dalam konsepsi protestan iman bukan sekedar masalah kepercayaan, yaitu di terimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti, tanpa perlu ada bukti.
b. Iman adalah suatu tanggapan seluruh dari manusia, yang dalam kata-kata Emil Bruner disebut suatu keseluruhan tindakan dari seluruh pribadi “dengan demikian iman menyangkut suatu garak naik dari pikiran = hususnya suatu keyakinan akan kekuatan kreatif tuhan yang tidak terbatas yang berada di mana-mana.
4) Agama Hindu
Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.
Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
5) Agama Budha
Berasal dari bahasa Sansekerta budh berarti menjadi sadar, kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati, mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary, Oxford University Press, London, 1965). Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran Kosmos serta Alam Semesta. "Hyang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh Kebijaksanaan Kebenaraan mengenai Nirvana serta mengumumkan doktrin sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum parinirvana.
6) Agama Kong Hu Cu
Agama Konghucu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian) atau Ru Jiao (Hua Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan atau agama bagi kaum terpelajar. Agama ini sudah dikenal sejak 5.000 tahun lalu, lebih awal 2.500 tahun dibanding usia Kongzi sendiri. Kongzi (Hua Yu) atau Khongcu (dialek Hokian) atau Confucius (Latin) adalah nama nabi terakhir dalam agama Konghucu. Ia lahir tanggal 27, bulan 8, tahun 0001 Imlek atau 551 sM. Kongzi adalah nabi terbesar dalam agama Konghucu dan oleh sebab itu banyak orang yang kemudian menamai Ru Jiao sebagai Confucianism, yang kemudian di Indonesia dikenal sebagai Agama Konghucu.
Sebagai bukti akan kebesaran Kongzi atau Nabi Khongcu, tahun pertama dari penanggalan Imlek dihitung sejak tahun kelahirannya. Padahal penanggalan Imlek diciptakan pada jaman Huang Di, 2698-2598 sM dan telah digunakan sejak Dinasti Xia, 2205-1766 sM. Penetapan tahun pertama ini dilakukan Kaisar Han Wu Di dari Dinasti Han pada tahun 104 sM.
Nabi pertama yang tercatat dalam sejarah Ru Jiao adalah Fu Xi, hidup pada 30 abad sM, yang mendapat wahyu dan menuliskan Kitab Yi Jing atau Kitab Perubahan. Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa, yang menciptakan Hukum Perkawinan. Sejak saat itu anak bukan lagi dianggap anak ibu saja, melainkan juga anak ayah. Selain Nu Wa, di dalam Ru Jiao dikenal nabi perempuan lain, yaitu Lei Zu, Jiang Yuan dan Tai Ren. Nabi lain yang masih dikenal antara lain Huang Di, Yao, Sun, Xia Yu, Wen, Zhou Gong atau Jidan dan terakhir Kongzi. Kitab Yi Jing yang kita kenal sekarang tidak ditulis oleh Fu Xi belaka, namun ditulis dan disempurnakan oleh 5 (lima) nabi yang mendapat wahyu dalam tempo berlainan, yaitu : Fu Xi, Xia Yu, Wen, Zhou Gong dan Kongzi.
E. Funngsi Agama
Berikut adalah beberapa fungsi agama dalam kehidupan :
1. Sebagai sarana pendidikan
Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang baik yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau larangan yang harus dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.
2. Sebagai sarana untuk keselamatan
Agama berfungsi sebagai jalan teebaik bagi penganutnya berhubungan dengan tuhannya agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api neraka akibat dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang memiliki agama maka dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang.
3. Sebagai jembatan perdamian dunia.
Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup berprilaku baik , saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat untuk menuju perdamaian dunia. didunia memiliki tarusan negara dengan ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi semua negara dilandasi rasa saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai, mengutamakan persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya, menjauhi penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain dan tidak saling merasa benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.
4. Sebagai alat untuk sosial
Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.
5. Sebagai jenjang hidup yang baru
Ajaran agama selalu mengajarkan haal hal yang baik dan melaarang manusia untuk berbuat sesuatu yang merugikan orang lain apapun bentuknya. ajaran agama mampu memperbaiki kualitas kehidupan seseorang dalam bergaul dan berinteraksi ditengah masyarakat. bahkan mampu mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi memiliki jenjang kehidupan yaang baru yaitu kehidupan yang lebih baik dan mencapai spiritualnya masing masing.
6. Sebagai tempat untuk berinteaksi
Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun didunia. agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain (agama Lain). Semua ajaran agama memiliki aturan yang membolehkan segala bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi dan sekaligus agamawi selama usaha yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam masyarakat .
7. Sebagai semangat kreatifitas
Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang agar lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan kejahatan yang merugikan orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak seluruh manusia didunia untuk saling bekerja sama dalam berkarya, bekerja daan memanfaatkan keterampilan , minat dan bakat untuk kemajuan bangsa dan negara.
8. Sebagai identitas diri
Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang beragama dan tidak atheisme (Tidak beragama). identitas tersebut bisa terdapaa pada kartu tanda penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu menunjukkan bahwa kita harus menghormati agama orang lain yang sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah didunia.
9. Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis
yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang sesuai norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang berhubungan dengahn etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta krukunaan , saling menghormati dan hidup saling berdampingan tanpa mengenal perbedaan agama ataupun tradisi.
Diantara Fungsi tersebut, fingsiAgama secara umum adalah sebagai sumber pedoman hidup dan keyakinan bagi individu maupun kelompok yang Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah Ilahi [yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia]; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus [secara pribadi dan bersama] yang ditujukan kepada Ilahi
Semua Agama memiliki pengertian dan tujuan yang baik, bahkan semua ajaran-ajaran agama mengajarkan kita untuk berlaku baik dalam segala tindakan.Namun setiap orang memiliki fikiran/pendapat yang berbeda-beda tentang ajaran agama yang di anutnya.Bahkan karena agamanya ia mamiliki pendapat bahwa agamanyalah yang paling benar, sehingga ia menganggap agama yang lainnya adalah musuhnya/merupakan ajaran sesat baginya.
Setiap agama memiliki pembawa/pengajar atau nabi masing-masing yang paling di agungkan, dan setiap agama itu memiliki pembawa yang berbeda-beda.Semua agama itu mengajarkan kebaikan, namun banyak fikiran yang mengeraskan pendapat sendiri tentang agama itu, sehingga manusia tidak lagi mengamalkan ajaran-ajaran agama yang ia percayai, namun membuat terjemahan yang ada di dalam alam fikirannya sebagai pedoman hidunya. Sehingga umat beragama tidak selalu bisa mencerminkan kebajikan yang dikandung dalam agamanya. Pemikiran tentang agama kita sendiri yang benar membuat kita membenci sesama kita manusia, padahal sdemua agama pastinya mengajarkan kita untuk saling mengasihi diantara kita manusia. Tidak ada agama yang mengajarkan untuk membunuh sesama manusia, tapi untuk saling mengasihi.
Agama beguna untuk mengatur jalan nya kehidupan di antara manusia agar tidak terjadi kekacauan
B. Saran
Dengan dibuat nya makalah ini kami mengharapkan kepada pembaca agar bisa memahami dan dapat memahami peranan penting suatu agama dalam kehidupan. Dan juga diharapkan selalu memiliki iman yang kuat agar selalu percaya kepada Tuhan Allah dan tidak berpaling dari agama masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
http://arles.wordpress.com/2011/01/11/agama-dan-unsur-unsur-dalam-beragama/ 28 november 2018, 09:07
http://assalaam.or.id/id/kebutuhan-manusia-terhadap-agama/ 28 november 2018, 09:50
http://imfran-imfranpurba.blogspot.com/2012/04/pengertian-agama-secara-umum.html/ 28 november 2018, 10:05.