Bisnis Internasional (International Business)


    1. Teori Yang Relevan dengan Bisnis Internasional ini
1.1  Definisi Bisnis Internasional
Globalisasi telah menyebabkan berkembangnya kegiatan bisnis internasional. Menurut Griffin (2010) bisnis internasional adalah transaksi bisnis antara beberapa pihak dalam lebih dari satu negara. Sedangkan menurut Hadi (2010) bisnis internasional adalah suatu studi tentang transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan internasional (ekspor dan impor) dan foreign investment (direct maupun indirect) yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan manfaat tertentu. Sedangkan menurut Cavusgil (2008) bisnis internasional adalah aktivitas perdagangan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan melintas batas satu negara dengan negara lainnya. Pertumbuhan aktivitas bisnis internasional meningkat sejalan dengan fenomena semakin luasnya pasar yang diakibatkan globalisasi.
Menurut Ball, McCulloch, Frantz geringer, Minor (2006) bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas negara, yang mencakup perdagangan internasional, pariwisata, transportasi dan yang lainnya. Sedangkan menurut Daniel Radebaugh & Sullivan (2004) menyatakan sebagai semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara dua negara atau lebih.
            1.2 Ruang Lingkup Bisnis Internasional
Bisnis Internasional merupakan seluruh transaksi bisnis oleh swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara. Kegiatan bisnis ini bagi pihak swasta memiliki tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, sedangkan bagi pemerintah kegiatan bisnis ini bukan hanya untuk keuntungan semata, akan tetapi juga memiliki tujuan untuk kesejahteraan sosial. Ada beberapa alasan sebuah perusahaan ikut serta dalam kegiatan bisnis internasional, diantaranya adalah :
a)      Untuk memperbesar penjualan.
Bisnis internasional memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan ekspansi dalam hal penjualan produknya, hal ini dikarenakan bisnis internasional memiliki pasar yang sangat luas, tidak terbatas pada negara dimana perusahaan tersebut berada akan tetapi juga perusahaan dapat mengembangkan pasarnya ke luar negeri.dengan pasar yang luas, besar kemungkinan perusahaan dapat meningkatkan jumlah penjualan barang yang diproduksinya, contoh: Perusahaan provider telekomunikasi terbesar di Indonesia, yaitu PT. Telkomsel mendirikan anak perusahaan Telkomcel yang beroperasi di negara yang baru berdiri yaitu Timor Leste. Hal ini dilakukan PT. Telkomsel dalam rangka memperluas pasarnya, tidak hanya di dalam negeri Indonesia, akan tetapi juga merambah ke luar negeri.
b)      Untuk mengakuisisi sumber daya.
Saat ini, sebuah perusahaan yang memiliki akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan atau perusahaan yang memiliki akses lebih baik terhadap faktor-faktor produksi (man, money, material, method) maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan memenangkan persaingan. Hal ini terjadi karena sumber daya produksi yang jumlah terbatas, sedangkan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagai produsen semakin tak terbatas. Kegiatan bisnis internasional, memungkinkan sebuah perusahaan berada di sebuah negara memiliki akses terhadap sumber daya yang ada di negara lainnya. Perusahaan tersebut dapat memiliki akses dengan cara melakukan investasi baik langsung maupun tidak langsung di negara yang memiliki keunggulan dalam hal sumber daya. Sebagai contoh: Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan multinasional melakukan investasi besar-besaran di negara Vietnam dengan cara membuka pabrik di Vietnam. Hal ini terjadi karena Vietnam dianggap sebagai negara yang dapat menyediakan sumber daya manusia yang banyak, terampil dan berharga murah.
c)      Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber penjualan dan penawaran.
Bisnis internasional dapat membuat perusahaan menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk menambah sumber penjualan dan penawaran yang dilakukannya. Dengan pangsa pasar yang semakin luas dan jumlah konsumen yang semakin meningkat, maka perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi harapan konsumen akan produk yang dijual. Karena keinginan konsumen yang tidak terbatas, maka perusahaan harus mampu berinovasi sesering mungkin, dengan tujuan memenangkan persaingan dengan para pesaingnya.
Saat ini perkembangan kegiatan bisnis internasional semakin maju, hal ini dikarenakan adanya aspek-aspek yang menyebabkan kegiatan ini semakin cepat berkembang, diantaranya adalah :
a) Peningkatan yang pesat dalam teknologi dan ekspansinya sehingga transportasi menjadi lebih cepat dan sistem kiomunikasi yang memungkinkan untuk melakukan sesuatu dari jarak jauh.
b) Liberalisasi dalam kebijakan pemerintah sehubungan dengan pergerakan perdagangan dan sumber daya lintas negara.
c) Pengembangan lembaga yang diperlukan untuk mendukung dan memfasilitasi perdagangan internasional. lembaga-lembaga ini dibentuk oleh kalangan bisnis dan pemerintah sehingga keberadaan lembaga ini mengurangi resiko perusahaan.
d) Peningkatan dalam kompetisi global, dimana persaingan bisnis tidak saja hanya antara perusahaan-perusahaan dalam satu negara, akan tetapi juga persaingan itu diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang ada dalam satu regional/kawasan bahkan antar benua.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat terlibat dalam bisnis internasional, diantaranya adalah :
a)      Kegiatan Ekspor-Impor.
Kegiatan ekspor dan impor ini merupakan kunci transaksi ekonomi suatu negara. Apabila dalam neraca suatu negara kegiatan ekspor lebih tinggi daripada kegiatan impor, maka dapat dipastikan negara itu menjadi negara yang maju dengan pendapatannya yang besar, sedangkan apabila sebaliknya dimana kegiatan impor lebih tinggi dari ekspor, maka negara tersebut dapat dikatakan laju pertumbuhan ekonominya tidak maju karena negara tersebut cenderung tergantung kepada negara lainnya.
b)      Kegiatan Investasi.
Investasi adalah sebuah kegiatan dimana perusahaan menanamkan modalnya. Investasi ini bisa dalam bentuk investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment/FDI) dimana perusahaan menginvestasikan modalnya dalam bentuk fisik di negara tujuan. Cara lain dari investasi adalah dengan cara berinvestasi di pasar modal, dimana perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional membeli saham atau melakukan akuisisi.
1.3 Hakikat Bisnis Internasional
Seperti penjelasan diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional (International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Perdagangan Internasional berbeda dengan Pemasaran Internasional, yakni :
a.       Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus –> keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets).
Jika neraca pembayaran mengalami surplus à negara mengalami pertambahan devisa. Jika negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
b.      Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa.
1.4 Aktivitas Bisnis Internasional
Aktivitas bisnis internasional dimulai dari adanya perdagangan antar negara. Hal ini terjadi karena tidak ada satupun negara di dunia yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup rakyatnya sendiri. Apabila kita tarik lebih jauh ke belakang, maka sebetulnya aktivitas bisnis internasional sudah dilakukan sejak jaman kerajaan, dimana pada masa itu terjadi aktivitas perdagangan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lainnya, bukan hanya dalam satu benua akan tetapi antar benua. Saat ini kegiatan perdagangan antar negara tersebut seringkali dinamakan dengan ekspor-impor. Ekspor dalam arti menjual produk dalam negeri ke luar negeri, sedangkan impor membeli barang luar negeri untuk dipakai di dalam negeri.
Dalam aktivitas ekspor impor, terdiri dari dua jenis perdagangan yaitu
(1) Perdagangan Tangible, yaitu perdagangan barang/produk yang berwujud seperti pakaian, alat elektronik, dan bahan mentah.
(2) Perdagangan Intangible adalah perdagangan jasa/ produk yang tidak berwujud, seperti kegiatan jasa keuangan.
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya melibatkan diri secara bertahap dari yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun aktivitas bisnis internasional diantaranya adalah :
Dari artikel ‘Entry Modes’ dalam buku International Business : The Challenges of Globalization yang ditulis bersama oleh John J. Wild, Kenneth Wild dan Jerry Han dijelaskan bahwa macam-macam variasi bisnis internasional secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yakni yang berbasiskan Equity dan Non-Equity.
Untuk yang berbasiskan equity ada tujuh jenis yaitu:
1.      Export, terdiri dari dua jenis yaitu Indirect Export yang mengekspor barang dan jasa melalui beberapa macam tipe pangkalan induk ekportir. Dan Direct Export yang bidangnya adalah mengekspor barang atau jasa yang mereka produksi sendiri. Direct Export disini jika ia sudah berkembang pesat dan banyak melayani pelanggan diluar negeri, maka kemudian perusahan (yang memproduksi) tersebut akan membuat sebuah sales company di negara tujuan ekspor, yang tugasnya adalah bertujuan untuk memasarkan barang dan jasa tersebut.
2.      Turnkey Project adalah sebuah mekanisme ekspor teknologi, keahlian manajerial, dan sebagian berbentuk perlengkapan modal. Disini yang terlibat adalah pihak kontraktor dimana ia setuju untuk mendesain dan mendirikan sebuah pabrik, menyediakan teknologi pemrosesan, menyuplai bahan mentah yang dibutuhkan dan lain sebagainya serta melatih personel untuk mengoperasikan alat-alat dan teknologi tersebut, sedangkan instansi yang menyewanya hanya tinggal meneruskan dan mengembangkan bisnis tersebut. Contoh, bisnis penyulingan minyak dan produksi baja.
3.      Countertrade
4.      Licencing adalah pengaturan kontrak yang mana satu perusahaan (the licencor) memberikan akses hak paten, keahlian, prosesur pemasaran, trademarks, rahasia penjualan atau teknologi kepada perusahaan lain (the licencee) untuk mendapatkan bayaran. Besarnya ongkos tergantung bargaining power masing-masing perusahaan dan pihak licencee harus memberikan royalti sebesar 2 sampai 5 persen dari penjualannya sebagai ganti pertolongan (assistance) yang diberikan oleh licencor selama kontrak tersebut masih berlaku. Contoh majalah Cosmopolitan yang terbit di lebih dari 100 negara.
5.      Franchising adalah bentuk dari lisensi dimana satu perusahaan (franchisee) melakukan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan tipe bisnis tertentu dibawah nama perusahaan yang sudah terkenal menurut peraturan yang spesifik. Contohnya adalah McDonald di Indonesia dimana walaupun gerainya milik orang lokal, namun untuk manajemen, produksi dan pengembangan pasarnya masih tetap dikontrol pihak yang memiliki brand tersebut.
6.      Contract Manufacturing adalah sejenis pengaturan kontrak dimana satu perusahaan bersedia untuk memproduksi barang bagi perusahaan lain, yang produk tersebut sesuai dengan spesifikasi permintaan perusahaan kedua yang nantinya akan mereka pasarkan sendiri. Contoh, perusahaan air kemasan jawa timur ‘flow’ yang bersedia untuk menyediakan air kemasan bagi Universitas Airlangga Surabaya dengan memakai label Universitas Airlangga sebagai merek air kemasan tersebut.
7.      Management Contract adalah pengaturan dimana satu perusahaan menyediakan mekanisme manajemen dalam satu atau semua area kepada perusahaan lain. Contoh jaringan hotel Hilton di dunia yang kepemilikannya kepunyaan orang-orang tertentu yang berlainan namun untuk manajemen hotelnya langsung disediakan oleh jaringan Hilton.
(Wild, Wild, & Han, 2008 : 427-430)
Sedangkan untuk bisnis internasional yang berbasiskan Non-Equity terdiri dari tiga jenis yaitu :
a) Wholly Owned Subsidiary atau dalam bahasa sederhananya adalah cabang perusahaan di luar negeri dimana kepemilikannya bersifat menyeluruh bagi perusahaan tersebut. Wholly Owned Subsidiary ini dapat dicapai dengan cara perusahaan membangun cabang pabrik dari awal, atau mengambil alih kepemilikan perusahaan (akuisisi) lokal dengan begitu ia tidak perlu mulai dari awal dan hanya tinggal mengembangkannya. Akuisisi dan merger (penggabungan perusahaan) ini ternyata seringkali dilakukan oleh perusahaan karena dengan begitu akan lebih menghemat biaya pengembangan dan distribusi produk (Wild, Wild, & Han, 2008 : 431).
b) Joint Venture adalah usaha kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang berbagi kepentingan yang sama dalam sebuah perusahaan bisnis atau pelaksanaannya. Secara garis besar menurut Wild, ada empat bentuk joint venture;
1) suatu entitas perusahaan yang dibentuk oleh perusahaan internasional (skala besar) dan pemilik lokal,
2) sebuah entitas perusahaan yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional,
3) entitas perusahaan yang dibentuk oleh agen pemerintah dan perusahaan internasional, dan
4) kerjasama antara dua atau lebih perusahaan untuk melaksanakan suatu proyek yang terbatas seperti proyek pembangunan jalan tol dan bandara udara.
Ada banyak keuntungan dalam menjalankan join venture ini diantaranya ialah, ia menawarkan komitmen finansial dan sumber pengaturan yang lebih ringan dan mudah karena ditanggung bersama (walaupun porsinya beda) diantara partner, serta resiko yang dibawa oleh joint venture lebih kecil. Namun kerugian dari melakukan joint venture ini adalah pertama keuntungannnya harus dibagi, kedua apalagi jika ada peraturan pemerintah setempat yang mengharuskan partisipasi perusahaan luar tidak lebih dari 49% dan jika ditambah dengan sempitnya atau ketiadaan pasar modal di negara tersebut para pemegang saham tentunya akan kesulitan untuk mengembangkan dan menjual saham mereka. Pada intinya semua kelemahan ini bermuara pada satu masalah yakni para pemegang saham atau perusahaan asing ingin mendapatkan kontrol yang lebih besar atas aset yang mereka miliki (Wild, Wild, & Han, 2008, p. 434).
Joint venture, walaupun kelihatannya cukup membatasi gerak perusahaan asing, namun tak dapat dipungkiri bahwa ia merupakan bentuk kerjasama yang menguntungkan, buktinya masih banyak perusahaan yang melakukan mekanisme ini walaupun beberapa negara mensyaratkan harus ada partisipasi lokal, bahkan tanpa disuruhpun ada perusahaan yang mencari partner lokal guna memudahkan pemasaran produk mereka di negara tersebut. Hal ini dilakukan oleh perusahaan asing agar nasionalisme warga negara setempat tidak tersulut dan menolak perusahaan tersebut, disamping itu di beberapa negara berkembang seringkali masyarakatnya tidak senang dengan keberadaan perusahaan asing karena dianggap mengeksploitasi mereka. Meskipun ketentuan partisipasi perusahaan asing hanya dibolehkan tidak lebih dari 49 persen, namun perusahaan asing tersebut pada kenyataannya dapat memperoleh kontrol yang lebih besar terhadap investasi mereka dengan cara bekerjasama dengan ‘sleeping partner’ seperti agen pemerintah, perusahaan asuransi, dan institusi finansial dimana fokus mereka hanyalah mendapatkan keuntungan dan alih-alih menyerahkan seluruh manajemen perusahaan ke partner asing mereka. Atau kontrol dapat juga diperoleh dengan mekanisme manajemen kontrak (Wild, Wild, & Han, 2008, pp. 433-435), yang mana nantinya para ahli (terutama di posisi manajer produksi dan teknik) dari partner asing inilah yang nantinya akan mengatur jalannya perusahaan joint venture bukan pemilik besar saham.
c) Strategic Alliances adalah bentuk pertnership atau persekutuan antara kompetitor, pelanggan, atau suppliers yang melibatkan satu atau bermacam-macam bentuk baik equity atau non equity. Tujuan dari stategi aliansi ini adalah untuk mempercepat proses masuk pada pasar internasional dan memantapkan posisi awal perusahaan, untuk mendapatkan akses produk terbaru, teknologi, pasar, dan pembagian biaya produksi, sumber daya dan resiko (Wild, Wild, & Han, 2008 : 435).
           

1.5 Franchise (Waralaba)
Franchise di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan waralaba. Kata waralaba  berasal dari dua kata yaitu wara dan laba. Wara memiliki arti istimewa dan laba berarti keuntungan. Kata waralaba pertama kali diperkenalkan oleh LPPM (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Manajemen) sebagai padanan kata franchise.
Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian mengenai metode pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Dalam hal ini franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk melakukan kegiatan pendistribusian barang dan jasa di bawah nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu, dimana usaha tersebut dijalankan sesuai dengan prosedur dan cara yang ditetapkan franchisor dan franchisor memberikan bantuan (assistance) terhadap franchise. Sebagai imbalannya francisee membayar sejumlah uang berupa innitial fee dan royalti. (Suharnoko, 2004).
Pasal 1 PP Nomor 42 Tahun 2007 waralaba memiliki arti yaitu hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Berdasarkan pengertian Pasal 1 di atas, dapat diperinci bahwa terdapat unsur- unsur pengertian waralaba yaitu hak khusus, para pihak (franchisor) dan franchiseeperseorangan atau badan hukum, sistem bisnis, ciri khas usaha, pemasaran barang dan/atau jasa dan perjanjian waralaba. Waralaba sendiri berdasarkan Pasal 3 PP Nomor 42 Tahun 2007 memiliki kriteria seperti memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah memberikan keuntungan, memiliki standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis. mudah diajarkan dan diaplikasikan, adanya dukungan yang berkesinambungan dan adanya hak kekayaan intelektual yang didaftarkan.
Waralaba adalah suatu cara melakukan kerjasama di bidang bisnis antara 2 (dua) atau lebih perusahaan, di mana 1 (satu) pihak akan bertindak sebagai franchisor dan pihak lain sebagai franchisee, dimana di dalamnya diatur bahwa pihak franchisor sebagai pemilik suatu merek dari know-how terkenal, memberikan hak kepada franchisee untuk melakukan kegiatan bisnis dari/atas suatu produk barang atau jasa berdasar dan sesuai dengan rencana komersil yang telah dipersiapkan, diuji keberhasilannya dan diperbaharui dari waktu ke waktu, baik atas dasar hubungan yang eksklusif ataupun noneksklusif, dan sebaliknya suatu imbalan tertentu akan dibayarkan kepada franchisor sehubungan dengan hal tersebut (Munir Fuady, 2001:339).
1.6 Jenis-jenis Waralaba
Menurut Turf D. Brown dalam buku Handbook of Retailing yang terdapat dalam buku yang berjudul Franchise Pola Bisnis Spektakuler dalam Perspektif Hukum dan Ekonomi (Lindaty P Sewu, 2004:16) bisnis usaha waralaba terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
a.       Waralaba Pekerjaan
Pada bentuk ini Penerima Waralaba (Franchisee) menjalankan usaha waralaba pekerjaan sebenarnya membeli dukungan untuk usahanya sendiri. Bentuk ini tidak memerlukan modal yang besar karena tidak menggunakan tempat dan perlengkapan. Dalam hal ini usaha yang ditawarkan adalah usaha di bidang jasa
b.      Waralaba Usaha
Bentuk usaha waralaba ini adalah berupa toko eceran yang menyediakan barang dan jasa, atau restoran fast food. Waralaba ini memerlukan modal yang besar karena memerlukan tempat dan perlengkapan.
c.       Waralaba Investasi
Pembeda waralaba investasi dengan yang lain adalah besarnya usaha, khususnya besarnya investasi yang dibutuhkan. Bentuk seperti ini biasanya adalah waralaba yang bergerak di bidang perhotelan.
Di Indonesia terdapat beragam jenis franchise yang dilihat dari sektor usaha. Jenis-jenis tersebut antara lain:
1. Makanan dan Minutan
2. Ritel (non food & food)
3. Salon Rambut dan Kecantikan
4. Binatu/Jasa Perbaikan
5. Training/Jasa Konsultasi
6. Fitnes & Perawatan Jasmani (Body Care)
8. Printing/Photo Furnitur
9. Real Estate/Car Rental

2. Perusahaan ( INDOMARET / PT. Indomarco Prismatama) dan Bergerak Dibidang Ritel
            Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga Juli 2009 Indomaret mencapai 3531 gerai. Dari total itu 1998 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1533 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari.
Didukung oleh 12 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan Charmant.
VISI
Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global
MOTTO
Mudah dan Hemat
KEUNGGULAN
  • Bisnis Franchise Indomaret merupakan yang pertama di Indonesia, dan merupakan pionner dalam bidan ritel minimarket.
  • Bisnis kami sudah teruji dengan jumlah 10.000 gerai, namun lebih dari 32 % adalah Franchise.
  • produk yang kami sediakan fresh dan beragam baik itu kebutuhan sehari-hari, makanan siap saji, hingga sayur dan buah tersedia di Indomaret.
  • Mempunyai sistem pembelian virtual, serta beragam promosi menggunakan Indomaret Card. 
3. Analisa tentang Produk dan Teknologinya
             Indomaret merupakan jaringan peritel waralaba yang ada di Indonesia. Indomaret adalah salah satu dari sekian banyak anak perusahaan Salim Group yang memiliki perkembangan sangat pesat. Indomaret adalah jaringan peritel minimarket yang menjual kebutuhan pokok serta kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat disekitara lokasi yang memiliki jariangan Indomeret. Indomaret dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama, toko pertama Indomaret dibuka di Ancol, Jakarta Utara, tahun 1988.

Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA.

Dalam dunia bisnis, Point of Sale (POS) dapat diartikan sebagai tempat kasir (check-out counter) dengan mesin kasir (cash register). Sesuai dengan namanya, Point of Sale merupakan titik penjualan (check-out ) dimana transaksidapat dikatakan selesai. Ini adalah dimana pembeli dan penjual melakukan pembayaranatas barang/jasa yang sudah diterima. Pada POS penjual akan menghitung seluruh jumlah harga yang dibeli konsumen dan memberikan pilihan bagi pembeli untuk melakukan pembayaran serta mengeluarkan tanda terima transaksi pembelian yangbiasa disebut dengan Struk.
Seluruh komputer Store terhubung ke komputer Depot yg ada di kantor pusat.Komputer Depot memberikan informasi kepada komputer Store, seperti harga dasar(sebelum markup), informasi deskriptif untuk dicetak pada slip penjualan. Komputer Depot memantau inventori masing-masing toko, & menjadwalkan pengiriman stok sesuai status inventori tersebut. Indomaret juga berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan Digital Picking System (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.

4. Pangsa Pasar Indomaret
Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu keluarga.
5. Promosi dan Distribusi Indomaret
Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung.
3 generic strategic Porter dan strategy yang digunakan perusahaan
Program Kerja
Competitive Advantage
Cost Advantage
Differentation Advantage
Marketing Advantage
Short Cours
Variable Cost :
Persaingan harga yang kompetitif dgn competitor
Product Differentation :
Memberikan harga hemat setiap akhir pecan
Distribution :
Penyebaran brosur ke customer
Biaya Pemasaran :
Perusahaan akan mendapatkan laba bila customer  belanja lebih banyak
Service Quality:
·                     Memberikan jaminan atau garansi.
·                     Memberikan reward pada konsumen
Usaha Penjualan:
Dengan menawarkan langsung ke kalangan member khusus disertai dengan  pemberian hadiah yg menarik
Biaya Operasional :
Memanfaatkan fasilitas dari IT yg canggih, seperti internet, wifi
Brand Reputation:
·                     INDOMARET
Gerai retail dgn harga yg kompetitif
Brand Awareness:
·                     INDOMARET
Memperoleh banyak penghargaan

Program kerjasama dengan supplier local dan internasional
Variable Cost
Study banding ke luar negeri
Product Differentation:
Memiliki SDM (pegawai) yang kompeten di bidangnya.
Distribution:
Menggunakan jaringan yang luas dgn pihak supplier
Biaya Pemasaran:
Memberikan kemudahan kerjasama selanjutnya, bila kerjasama sebelumnya terbukti efektif dan memberikan manfaat.
Service Quality:
·                     Kerjasama yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan kerjasama.
·                     Mendapatfree goods
Untuk pengambilan produk dengan jumlah tertentu
Usaha Penjualan:
Melakukan kunjungan gerai retailyg terkait  baik nasional ataupun internasional.
Pembukaan gerai convenience didalam kantor /hotel
Variable Cost:
Pemenuhan barang dari distributor
Product Differentation:
·                     Konsep simple & cheap
·                      Tersedia fasilitas jaringan wi fi gratis
Distribution;
·                     Melalui media iklan
·                      Poster
Biaya Pemasaran:
Meningkatkan jumlah loyalitas konsumen
Service Quality;
·                     Penyediaan fasilitas pesan antar
·                     Store yang bersih dan nyaman
Usaha Penjualan:
·                     Dengan kunjungan atau roadshow ke sekolah-sekolah unggulan
·                     Mengikuti event-event  atau pameran
·                     Melalui website Indomaret
Biaya Operasional; Lokasi store masih satu area dengan distributor terdekat
Brand Reputation;
·                     INDOMARET
Brand Awareness;
·                     INDOMARET MUDAH DAN HEMAT
                       
            
Strategi / Kebijakan
Tujuan
Strategis
Program
Kerja
Ukuran Hasil
(Lag Indicator)
Faktor Pendorong (Lead Indicator)
Pengembangan Pasar
Memperkuat jaringan kerjasama di tingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan pelayanan yang relevan dengan menjawab masalah atau kebutuhan empiris di tingkat nasional dan internasional
Program kerjasama dengan Distributor  di tingkat nasional dan internasional
Jumlah kerjasama yang ada
Menjalin kerjasama dengan principel tingkat nasional dan internasional secara intensif
member khusus
Jumlah  member
Membuat programharga heboh diminati oleh konsumen
Pengembangan Produk
Memberikan program promosi harga hemat pada setiap akhir pekan dan memberikan harga khusus pada member khusus
Sarana promosidan hadiah buat konsumer
Jumlah konsumen yang meningkat
Membuat program promosi inil diminati oleh konsumen


6. Analisa Tentang Inovasi Indomaret
    1. Klik Indomaret
Dengan perkembangan teknologi saat ini dan perkembangan internet yang semakin mudah diakses oleh seluruh kalangan; mulai dari remaja hingga orang dewasa, membuat Indomaret mengembangkan sayap usahanya ke ranah Online. Jika kalian belum mengetahui, sekarang kita bisa melakukan transaksi jual beli produk – produk yang di jual di Indomaret melalui online. Dengan meng – klik alamat web klikindomaret.com kita bisa memilih barang yang ada di katalog dan membayar melalui credit-card atau transfer. Barang yang sudah di pesan dan di bayar akan langsung dapat dikirim ke seluruh Indonesia.
            Hal ini sangat menarik, dimana perkembangan teknologi komputer, handphone, Internet sangat berpengaruh terhadap pengembangan usaha. Perusahaan dapat melihat dengan baik fenomena tersebut. Mereka mulai mengembangkan usahanya ke dunia Online, dengan menggunakan web yang sudah ada sebelumnya, sebut saja: olx.comtokobagus.com dan lain lain.
 Indomaret sebagai satu penyedia kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melihat bagaimana perkembangan teknologi dan internet yang kini kian mudah dijangkau masyarakat luas. Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana fenomena pergeseran teknologi media konvensional berlangsung; yang semula Indomaret tidak melayani melalui online, sekarang Indomaret memiliki inovasi perkembangan dengan cara pemesanan produk melalui online. Alasan kelompok kami memilih “Klik Indomaret” sebagai contoh fenomena pergeseran teknologi media konvensional, karena informasi mengenai klik indomaret ini masih belum menyebar ke seluruh Indonesia. Dan kami bermaksud untuk memberitahu kepada khalayak bahwa keberadaan “klik indomaret” (diharapkan) dapat mempermudah pembeli / customer tanpa harus datang ke toko/swalayan 'Indomaret'.
2. I-Saku dan MyPoin
Aplikasi i-saku adalah uang elektronik berbasis nomor hp yang memudahkan pelanggan berbelanja di Indomaret sehingga konsumen tidak perlu ribet membayar dengan uang tunai untuk berbelanja, i-saku sendiri memiliki fitur dan manfaat untuk purchase, cash in , cash out, transfer saldo (bagi yang status aplikasi i-saku  full survice)  dan juga banyak promosi yang ditawarkan dengan belanja memakai i-saku .
Sedangkan MyPoin adalah program loyalti yang memberikan berbagai keuntungan besar seperti penukaran poin terhadap pembelanjaan, pengumpulan stamp yang dapat ditukarkan dengan produk pilihan dan kesempatan untuk menikmati penawaran harga khusus, sehingga semakin banyak poin dan stamp yang dikumpulkan maka semakin besar kesempatan pelanggan  menikmati keuntungan MyPoin .Pelanggan  bisa mendapatkan kartu MyPoin diseluruh gerai  Indomaret dengan harga Rp 2.500  dan konsumen mendapatkan gratis i kupon Rp 2.500 setelah melakukan registrasi yang bisa digunakan langsung berbelanja di Indomaret.aplikasi MyPoin dan i-saku bisa  didownload di play store dan appstore.
Indomaret dengan meluncurkan program i-saku dan  MyPoin turut serta mensukseskan program pemerintah GNNT ( Gerakan Nasional Non Tunai ) dan mengikuti kemajuan teknologi sehingga terus melakukan inovasi  dalam melayani dan memanjakan pelanggan Indomaret.
7. Factor yang paling dominan berpengaruh terhadap bisnis Indomaret
Factor yang paling dominan berpengaruh terhadap bisnis Indomaret yaitu social masyarakat dan budaya. Dengan adanya Indomaret yang beroperasi 24 jam maka masyarakat indonesia dibawa kearah perubahan Sosial Budaya. Sesuai dengan Motto Indomaret “Mudah dan Hemat” Konsumen diajarkan untuk belanja dengan lebih Simple, Hemat, dan Praktis tanpa adanya tawar menawar antara pedagang dan pembeli. Ini akan merubah cirri khas perdagangan yang ada di Indonesia. Karena semua harga sudah dipatokkan yang menyebabkan kurangnya interaksi antara pembeli dan pedagang.
Jadi, Keberadaan Indomaret sangat berpengaruh dalam penjualan kepada masyarakat sekitar. Pasalnya, konsumen lebih memilih belanja di Indomaret walau hanya membeli sabun,shampo atau kebutuhan pokok lain. Padahal di toko terdekat juga menjual barang serupa tapi enggan masyarakat enggan membeli barang di toko setempat. Pedagang pasar tradisional di sinimerupakan bagian dari sistem sosial yang ada. Fungsinya sebagai tempat masyarakat berinteraksi, bisa dikatakan sangat penting. Karena sebagai suatu subsistem, ia menjaga keseimbangan social dalam masyarakat. Kegiatan interaksi yang terjadi di dalamnya,menciptakan suasana yang harmonis antara pedagang dan pembeli sebagai individu dalam masyarakat. Proses sosialisasi yang terjadi di dalamnya, ideal dengan budaya ketimuran orang Indonesia seperti yang telah dijelaskan diatas. Persamaan makna dari suatu komunikasi, terlihat dari kegiatan tawar-menawar yang dilakukan antara pedagang dan pembeli.Interaksi yang ada antara pedagang dan pembeli, mengakibatkan adanya proses saling mengenal satu sama lain


8. Saran
Perusahaan sebaiknya memperhatikan hal-hal penting bagi konsumen, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang diharapkan seperti dalam hal Pelayanan dan Interaksi terhadap Konsumen. Dan persediaan barang pada minimarket  Indomaret agar dapat disajikan dengan lebih lengkap agar apa yang diinginkan konsumen dapat dipenuhi .


BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close