MAKALAH MEMBUAT BERBAGAI TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS BERMASYARAKAT



MAKALAH
MEMBUAT BERBAGAI TEKS TERTULIS
DALAM KONTEKS BERMASYARAKAT


Disusun oleh :
Kelompok 4
Abdul Wahid
Rahmat
Nurhayati
Ani nuraeni
Hanifah
Siti Kholifah



SMK NEGERI 1 TIRTAJAYA
TAHUN 2016


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah Ilimu Pengetahuan Sosial yang berjudul “membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat” tepat pada waktunya.
            Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

            Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin

Pisangsambo, Maret  2016

                                                                                                             PENYUSUN


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan........................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................. 1

Bab II Pembahasan........................................................................................................... 2
A.    Perencanaan membuat karangan........................................................................... 2
B.     Pola pengembangan karangan............................................................................... 4
C.     Menulis berbagai jenis cerita................................................................................. 5

Bab III Penutup................................................................................................................ 8
Kesimpulan....................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka.................................................................................................................. 9


BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis.

Apa yang ingin ditulis sebelum seseorang menulis karangan merupakan sesuatu yang menjadi dasar atau pedoman dalam menulis atau mengembangkan karangannya. Sesuatu yang ingin ditulis itu merupakan sebuah ide atau gagasan yang merupakan pijakan dasar mengenai apa karangan tersebut. Hal yang menjadi dasar karangan itu disebut dengan tema. Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat 194 ingkat Semenjana Kelas X
Tema memang merupakan unsur terpenting yang harus ada sebelum mengarang. Dalam banyak teori mengarang, menentukan tema karangan merupakan langkah pertama dalam merencanakan membuat karangan. Setelah menentukan hal yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah memerinci tema karangan menjadi pokok-pokok pikiran yang lebih khusus. Pokok-pokok pikiran ini menjabarkan tema karangan. Pokok-pokok pikiran itu disebut dengan topik karangan atau gagasan pokok. Topiktopik ini disusun dan dirumuskan untuk masing-masing dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Topik yang masih umum dapat dijabarkan lebih terperinci lagi menjadi subtopik. Semua unsur itu disusun secara vertikal. Susunan ini disebut dengan kerangka karangan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Cara membuat teks tertulis
2.      Bagaimana contoh teks tertulis
3.      Bagaimana teks tertulis dalam konteks bermasyarakat yang benar


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perencanaan Membuat Karangan
1.      Tema dan Topik Karangan
Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis.
Apa yang ingin ditulis sebelum seseorang menulis karangan merupakan sesuatu yang menjadi dasar atau pedoman dalam menulis atau mengembangkan karangannya. Sesuatu yang ingin ditulis itu merupakan sebuah ide atau gagasan yang merupakan pijakan dasar mengenai apa karangan tersebut. Hal yang menjadi dasar karangan itu disebut dengan tema.
Tema memang merupakan unsur terpenting yang harus ada sebelum mengarang. Dalam banyak teori mengarang, menentukan tema karangan merupakan langkah pertama dalam merencanakan membuat karangan.
Setelah menentukan hal yang ingin ditulis, langkah selanjutnya adalah memerinci tema karangan menjadi pokok-pokok pikiran yang lebih khusus. Pokok-pokok pikiran ini menjabarkan tema karangan. Pokok-pokok pikiran itu disebut dengan topik karangan atau gagasan pokok. Topiktopik ini disusun dan dirumuskan untuk masing-masing dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Topik yang masih umum dapat dijabarkan lebih terperinci lagi menjadi subtopik. Semua unsur itu disusun secara vertikal.
Susunan ini disebut dengan kerangka karangan.
2.      Tujuan
Selain menetapkan tema dan menyusun topik karangan, penulis juga harus merumuskan tujuan. Tujuan karangan merupakan maksud penulis atau pengarang dalam mengarang. Tujuan dapat berkaitan dengan bentuk karangan yang akan dibuat. Banyak hal yang dapat dijadikan tujuan, misalnya tujuan memberi informasi kepada pembaca, bentuk karangannya bersifat ekspositoris. Tujuan menggugah dan menghimbau, karangannya dapat berjenis persuasi dan sebagainya.
Contoh tujuan pada karangan berbentuk narasi:
Tema   : Kisah usaha seorang kakak untuk membelikan adiknya boneka dari hasil menyemir sepatu.
Tujuan : Menggugah simpati pembaca untuk ikut memikirkan betapa susahnya hidup orang tak mampu tapi tetap menyayangi saudaranya.
Contoh tujuan pada karangan argumentasi:
Tema : Bahaya kecanduan rokok
Tujuan : Menggugah orang yang terbiasa merokok agar mengurangi kebiasaan merokok
3.      Judul
Setiap tulisan atau karangan selalu mempunyai judul. Judul di dalam sebuah karangan merupakan unsur yang penting. Seringkali seorang ingin membaca sebuah karangan karena judulnya menarik. Oleh sebab itu, dalam menentukan judul, diusahakan judul karangan enak dibaca, mudah diucapkan, dan mudah diingat.
Judul sebuah karangan tidak perlu panjang. Judul yang terlalu panjang membuat pembaca sulit mengingatnya. Judul yang dibuat atau dipilih harus memiliki daya tarik untuk mendorong orang membaca karangan tersebut. Judul dapat berbentuk pertanyaan atau seruan, misalnya:
Sudah Sukseskah Anda?
Narkoba? No Way!
dan sebagainya
Penulisan judul harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau kata tugas yang berada di tengah. Kata tugas yang berada di awal kalimat judul ditulis dengan huruf kapital.
Contoh hubungan antara tema, topik, tujuan, dan judul dalam perencanaan membuat karangan:
Tema : Perpustakaan sekolah
Topik : – Perpustakaan sekolah
Sebagai sumber belajar
Memanfaatkan perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah sarana berkumpul
Judul :
Ngerumpi Positif di Perpus, yah !
Menggali Ilmu di Perpustakaan
Perpustakaan Solusi Cerdas
Tujuan : – Memotivasi siswa agar memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana menggali ilmu dan tempat berkumpul sesama siswa.

B.     Pola Pengembangan Karangan
Semua pokok pikiran yang telah ditulis sebagai penjabaran tema dan sesuai dengan tujuan penulisan disusun serta dirumuskan menjadi kerangka karangan. Penyusunan kerangka karangan bertujuan untuk mengorganisasi tiap gagasan pokok, mana yang lebih dahulu dibahas dan mana yang kemudian dan seterusnya.
Dengan susunan kerangka karangan, penulis juga dapat mengevaluasi pokok pikiran atau gagasan yang tidak perlu sehingga harus dihilangkan serta pokok pikiran yang tumpang tindih. Pokok pikiran yang telah disusun harus saling berkaitan sesuai dengan tema yang ditetapkan.
Dari kerangka karangan, karangan dapat dikembangkan dengan sistematis. Setiap topik atau gagasan pokok yang ada dalam karangan dijabarkan menjadi paragraf. Di dalam paragraf, terdapat satu pokok pikiran yang tertuang menjadi kalimat utama. Kalimat utama dapat berada di awal paragraf, dapat juga di akhir bergantung pada pola pengembangan yang dipilih. Jika berada di awal, disebut paragraf deduktif, sedangkan jika berada di akhir, disebut paragraf induktif.
Perhatikan gambar berikut ini!
Contoh paragrafnya :
Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas debu, tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang aktif adalah industri kimia dan farmasi seperti pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak perlu.
  kalimat utama
Contoh paragrafnya:
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan Jenderal Sudirman. Seminggu
kemudian seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian polisi
menemukan bercak-bercak darah di kursi belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret
dua orang anak yang tewas di jalan Jenderal Sudirman di dalam kantung celana John. Dengan
demikian, John adalah orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban tentang
hilangnya tiga anak itu.
Kalimat utama juga bisa berada di awal dan di akhir. Biasanya kalimat utama di akhirnya hanya bersifat penegasan kembali apa yang telah tertuang di awal paragraf.
Perhatikan contoh berikut:
Contoh paragrafnya:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat.
Paragraf juga ada yang berisi kalimat utama seluruhnya. Setiap kalimat merupakan pikiran pokok dan masing-masing berdiri sendiri. Namun, paragraf seperti itu jarang ditemui. Paragraf seperti ini biasanya terdapat pada karangan narasi.
Contoh paragrafnya:
Pagi hari aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.
Di dalam paragraf, terdapat satu pokok pikiran atau gagasan utama. Yang lainnya adalah kalimat-kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat penjelas merupakan penjabaran dari subtopik atau pikiranpikiran penjelas. Sebelum membuat paragraf, sebaiknya dibuat dahulu kerangka paragraf.
Perhatikan contoh kerangka paragraf berikut ini!
C.     Menulis Berbagai Jenis Cerita
1.      Karangan narasi atau cerita
Karangan narasi adalah karangan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan waktu.
Dalam membuat karangan jenis narasi, yang perlu diperhatikan adalah:
(1)   mampu membuat ide cerita yang baru
(2)   dapat menerapkan penokohan yang tepat
(3)   dapat mengutarakan gaya cerita yang baik
(4)   dapat menggunakan gaya bahasa yang pas
Contoh :
Malam itu Ayah kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan Syairul. Bahkan, Ayah mengatakan bahwa aku akan diantar dan dijemput ke sekolah. Itu semua gara-gara Slamet yang telah memperkenal aku dengan Siti.
2.      Karangan deskripsi atau penggambaran
Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan deskripsi adalah:
(1)   menentukan topik atau tema karangan
(2)   menetapkan tujuan
(3)   mengadakan pengamatan di lokasi
(4)   mengumpulkan bahan
(5)   membuat kerangka karangan
(6)   mengembangkan kerangka (memulai proses penulisan)
Contoh :
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang paling depan, berderet toko sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai dasar, terdapat toko kain yang lengkap dan berderetderet.
Di samping kanan pasar, terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging.
3.      Karangan eksposisi atau pemaparan
Karangan eksposisi adalah karangan yang berisi pemaparan terhadap suatu konsep, gagasan, ide, dengan tujuan menguraikan, mengupas, menerangkan sesuatu yang akan menambah pengetahuan atau wawasan pembaca. Dalam karangan ini, sesuatu diuraikan secara terperinci terkadang dengan penambahan bentuk-bentuk visual seperti grafik, bagan, atau denah.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan eksposisi adalah:
(1)   menentukan topik paparan
(2)   menentukan tujuan paparan
(3)   membuat kerangka karangan
(4)   mengembangkan kerangka karangan
Contoh :
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios. Dari data ini, dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
4.      Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat mengenai suatu hal yang disertai alasan-alasan yang logis dan sistematis serta penyajian bukti-bukti dengan tujuan memengaruhi pembaca untuk meyakini atau menyetujui pendapat tersebut. Karangan ini bersifat objektif.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan argumentasi adalah:
1)      membuat topik terlebih dahulu
2)      menetapkan tujuan karangan
3)      melakukan observasi lapangan\
4)      membuat kerangka karangan
5)      mengembangkan kerangka karangan
6)      membuat kesimpulan
Contoh :
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka, isu pesawat tua mencuat ke permukaan. Ini dapat dimaklumi sebab pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun. Oleh karena itu, adalah cukup beralasan jika orang menjadi cemas terbang dengan pesawat berusia tua. Di Indonesia, yang mengagetkan, lebih dari 60 persen pesawat yang beroperasi adalah pesawat tua.
5.      Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang berisi uraian mengenai sikap, pendapat, gagasan, dan perasaan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang diuraikan.
Langkah-langkah dalam pembuatan karangan persuasi adalah:
1)      menentukan topik atau tema persuasi
2)      menetapkan tujuan persuasi
3)      mengadakan pengamatan terhadap objek sasaran
4)      membuat kerangka karangan
5)      mengembangkan kerangka karangan
6)      membuat kesimpulan Contoh :
Sampah yang setiap harinya dibuang terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan dan sampah basah yang dapat membusuk. Sampah anorganik ialah sebaliknya yang tak dapat membusuk seperti plastik, kaca, karet, kulit dan sebagainya. Jika setiap harinya sampah dibuang oleh setiap orang, dapat dibayangkan berapa puluh dan ribu ton akan terkumpul. Tidak semuanya dapat didaur ulang. Oleh sebab itu, kita dapat membantu memilah sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah, yaitu dengan cara sampah yang organik dapat dikubur di dalam tanah ukuran 3 x 3 m. Kemudian sampah yang anorganik dapat diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi tumpukan sampah setiap harinya di pembuangan sampah akhir.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang ingin  itulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis

Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.

Semua pokok pikiran yang telah ditulis sebagai penjabaran tema dan sesuai dengan tujuan penulisan disusun serta dirumuskan menjadi kerangka karangan. Penyusunan kerangka karangan bertujuan untuk mengorganisasi tiap gagasan pokok, mana yang lebih dahulu dibahas dan mana yang kemudian dan seterusnya.


DAFTAR PUSTAKA



BERIKAN KOMENTAR ()
 
wisata tradisi game kuliner
close