Oleh: Elvira Syamsir
(Diambil dari tugas kuliah, tahun 2006)
Berbagai mikroba seperti bakteri, parasit, virus dan kapang bisa menyebabkan diare dan muntah. Keracunan pangan yang menyebabkan diare dan muntah, disebabkan oleh pangan dan atau air yang terkontaminasi oleh mikroba. Pada tulisan ini akan dijelaskan mekanisme diare dan muntah yang disebabkan oleh mikroba melalui pangan terkontaminasi.
A. DIARE
1. Definisi Diare
Secara klinis, istilah diare digunakan untuk menjelaskan terjadinya peningkatan likuiditas tinja yang dihubungkan dengan peningkatan berat atau volume tinja dan frekuensinya. Seseorang dikatakan diare jika secara kuantitatif berat tinja per-24 jam lebih dari 200 gram atau lebih dari 200 ml dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari.
Diare bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa factor seperti durasi dari penyakit (akut atau kronis), mekanisme patofisiologis (osmotic atau sekretori), tingkat keparahan (ringan atau berat), atau karakteristik tinja (berair, berlemak atau berdarah). Secara medis, durasi dari penyakit dan karakteristik tinja digunakan untuk mengevaluasi penyakit dan pengobatan pasien diare. Diare akut didefinisikan sebagai penyakit diare yang berlangsung kurang dari 4 minggu. Diare yang bertahan lebih dari 4 minggu dikenal sebagai diare kronis. Penye-bab dari sebagian besar kasus diare akut adalah agen penyebab infeksi (virus, bakteri dan parasit) dan enterotoksin yang diproduksi di dalam pangan. Penyebab lain diluar yang dibawa oleh pangan adalah pengobatan, peradangan atau penyakit ischemic pada perut, radang panggul dan penyerapan gula yang kurang baik (misalnya laktulosa).
Read more »
(Diambil dari tugas kuliah, tahun 2006)
Berbagai mikroba seperti bakteri, parasit, virus dan kapang bisa menyebabkan diare dan muntah. Keracunan pangan yang menyebabkan diare dan muntah, disebabkan oleh pangan dan atau air yang terkontaminasi oleh mikroba. Pada tulisan ini akan dijelaskan mekanisme diare dan muntah yang disebabkan oleh mikroba melalui pangan terkontaminasi.
A. DIARE
1. Definisi Diare
Secara klinis, istilah diare digunakan untuk menjelaskan terjadinya peningkatan likuiditas tinja yang dihubungkan dengan peningkatan berat atau volume tinja dan frekuensinya. Seseorang dikatakan diare jika secara kuantitatif berat tinja per-24 jam lebih dari 200 gram atau lebih dari 200 ml dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari.
Diare bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa factor seperti durasi dari penyakit (akut atau kronis), mekanisme patofisiologis (osmotic atau sekretori), tingkat keparahan (ringan atau berat), atau karakteristik tinja (berair, berlemak atau berdarah). Secara medis, durasi dari penyakit dan karakteristik tinja digunakan untuk mengevaluasi penyakit dan pengobatan pasien diare. Diare akut didefinisikan sebagai penyakit diare yang berlangsung kurang dari 4 minggu. Diare yang bertahan lebih dari 4 minggu dikenal sebagai diare kronis. Penye-bab dari sebagian besar kasus diare akut adalah agen penyebab infeksi (virus, bakteri dan parasit) dan enterotoksin yang diproduksi di dalam pangan. Penyebab lain diluar yang dibawa oleh pangan adalah pengobatan, peradangan atau penyakit ischemic pada perut, radang panggul dan penyerapan gula yang kurang baik (misalnya laktulosa).
Read more »