Website: http://www.majalah-farmacia.com
Pajanan sinar matahari merupakan pilihan yang baik dan murah untuk meningkatkan dan mempertahankan status vitamin D perempuan lanjut usia Indonesia
Alam semesta menyediakan berbagai macam obat untuk beragam penyakit. Salah satunya matahari. Dengan energinya yang sangat besar, matahari menyimpan sumber vitamin D yang terkait denagn berbagai penyakit seperti osteoporosis. DR. Dr. Siti Setiati, SpPD.,KGer., MEpid membuktikan hal ini. Kekurangan vitamin D, khususnya pada perempuan usia lanjut Indonesia, dapat diatasi dengan melakukan pemajanan sinar matahari .
Setiati memaparkan penemuannya dalam bentuk bentuk disertasi yang berjudul "Pengaruh Pajanan Sinar Ultraviolet B Bersumber dari Sinar Matahari terhadap Kadar Vitamin D (25(OH)D) dan Hormon Paratiroid pada Perempuan Usia Lanjut Indonesia". Di balik panasnya yang mampu membakar, matahari telah 'mengantarkan' Setiati meraih gelar doktor dalam Ilmu Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
Berbagai permasalahan pada perempuan usia lanjut memotivasi Setiati untuk melakukan penelitian terkait dengan kondisi klinik golongan usia lanjut tersebut. Salah satu masalah yang kerap menghampiri adalah adanya osteoporosis dan fraktur osteoporosis pada sistem muskuloskletal. Osteoporosis dalam disertasi Setiati didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan mikroarsitektur jaringan tulang, sehingga meningkatkan fragilitas tulang dan risiko terjadinya fraktur.
"Penyebab osteoporosis melibatkan banyak factor seperti genetik, keturunan, dan faktor lingkungan," kata Setiati. Faktor nutrisi seperti vitamin D, kalsium, dan protein juga turut berperan dalam terjadinya penyakit pada tulang ini.
Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Metabolit aktif vitamin D yaitu 25(OH)2D3, fungsi utamanya adalah mengontrol absorpsi kalsium dan fosfat usus agar dapat mempertahankan konsentrasi kalsium darah hingga mineralisasi tulang tetap terpelihara. Kondisi defisiensi vitamin D akan berpengaruh pada homeostatis ini. Kekurangan vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid (parathyroid hormone, PTH) sehingga terjadi resorpsi tulang yang akan meningkatkan risiko terjadinya fraktur. "Defisiensi vitamin D juga akan menurunkan massa otot dan miopati yang mengakibatkan terjadinya instabilitas postural dan memudahkan terjadinya jatuh," ujar dokter kelahiran Bandung ini.
"Perubahan fungsi organ pada perempuan usia lanjut yang terlibat pada proses sintesis 25(OH)D mempengaruhi terjadinya defisiensi vitamin D," kata Setiati. Selain itu, faktor lain yang juga turut mempengaruhi adalah gaya hidup yang cenderung menghindari sinar matahari dan rendahnya asupan makanan.
Read more »